kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.590.000   29.000   1,13%
  • USD/IDR 16.762   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Bos Hartadinata Sandra Sunanto Lebih Suka Investasi Emas Batangan, Ini Alasannya


Sabtu, 26 April 2025 / 21:57 WIB
Bos Hartadinata Sandra Sunanto Lebih Suka Investasi Emas Batangan, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia investasi kerap dikaitkan dengan risiko tinggi, spekulasi, dan strategi agresif untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat. 

Namun, Sandra Sunanto, Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), memilih pendekatan yang berbeda dengan mengedepankan stabilitas, kehati-hatian, dan nilai jangka panjang dalam membangun portofolio investasinya.

Bagi Sandra, investasi bukan sekadar menanamkan modal untuk memperoleh imbal hasil, melainkan merupakan upaya mempersiapkan masa depan secara sadar. 

Ia memulai perjalanan investasinya sejak awal karier profesional, tepat setelah menerima gaji pertamanya dan mampu menyisihkan sebagian pendapatan. 

Baca Juga: Tips Investasi Sandra Sunanto, Dirut Hartadinata: Bertumpu pada Nilai dan Stabilitas

Menariknya, investasi pertama yang ia lakukan bukan dalam bentuk saham atau properti, melainkan dalam pendidikan.

"Investasi pertama saya adalah untuk studi S2 pada tahun 1998. Bagi saya, melanjutkan studi adalah investasi paling utama untuk masa depan," ujar Sandra.

Setelah menuntaskan pendidikan, Sandra mengalihkan fokus investasinya ke emas batangan, instrumen yang dinilai fundamental dalam pengelolaan kekayaan jangka panjang. 

Ia memulai dengan membeli emas seberat 10 gram, lalu secara konsisten menambah kepemilikan emasnya.

Menurut Sandra, ketertarikannya pada emas tidak hanya berdasarkan nilai intrinsik logam mulia tersebut, tetapi juga faktor budaya dan sejarah di masyarakat Indonesia. 

Ia menilai emas memiliki nilai yang stabil dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, serta mudah diuangkan saat dibutuhkan.

Baca Juga: Investasi Emas Digital Semakin Digandrungi, Transaksi Capai Rp 41,3 Triliun pada 2024

"Sejak dulu sudah banyak anjuran dari ibu-ibu kita untuk membeli emas ketika memiliki uang, karena mudah diuangkan dan nilainya stabil," kata Sandra.

Saat ini, portofolio investasi Sandra terdiri dari 50% emas, 40% properti, dan 10% saham. 

Komposisi tersebut mencerminkan pendekatan konservatif namun terukur yang menurutnya mampu memberikan ketahanan finansial di tengah dinamika ekonomi global.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×