Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia yang terus merangkak naik mendorong minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi pada logam mulia. Melihat peluang ini, Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID mengajak masyarakat memanfaatkan platform Brankas LM sebagai instrumen investasi emas digital yang praktis dan aman.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, layanan Brankas LM yang dikembangkan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bersama Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM), menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin membeli dan menyimpan emas secara digital tanpa repot.
"Permintaan investasi emas saat ini sangat tinggi, dan ini menjadi momentum tepat untuk mengoptimalkan Brankas LM," ujar Dilo dalam keterangan resmi, Senin (21/4).
Baca Juga: Harga Emas Makin Mahal, Tembus Rp 2 Juta Per Gram di Pasar Ritel
Lewat Brankas LM, pengguna dapat membeli emas secara real-time tanpa harus datang ke gerai fisik. Emas yang dibeli juga tersimpan secara aman dan tersertifikasi, serta dapat dikonversi menjadi emas fisik atau dijual kembali mengikuti harga pasar.
Dilo menyebutkan, tren global turut memperkuat permintaan emas. Bank sentral di sejumlah negara kini mengalihkan sebagian cadangan devisa ke emas guna meredam risiko ketidakpastian ekonomi global. Kondisi ini mendorong lonjakan permintaan dan berdampak pada penguatan harga emas, baik global maupun domestik.
Adapun penguatan nilai tukar dolar AS, terutama sepanjang April hingga Juli akibat jatuh tempo pembayaran utang luar negeri dan musim pembagian dividen, turut memperkuat tren kenaikan harga emas.
Untuk menjawab tingginya permintaan, MIND ID melalui Antam dan PT Freeport Indonesia terus memperkuat cadangan dan produksi emas nasional.
"Kami terus mengintegrasikan rantai pasok agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dari sumber daya mineral dalam negeri," tambah Dilo.
Baca Juga: Emas Mengilap di Tengah Kekacauan Global Senin (21/4), Tembus Level US$ 3.384
Saat ini, tambang emas Antam di Blok Pongkor diperkirakan hanya memiliki sisa umur operasi 3 tahun-4 tahun. Namun, Antam telah memetakan potensi cadangan baru di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Sementara itu, tambang PT Freeport Indonesia yang memiliki umur produksi sekitar 20 tahun, saat ini memproduksi 50 ton-60 ton emas per tahun melalui fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur.
"Ekspansi cadangan sangat diperlukan. Kami berkomitmen untuk memastikan kebutuhan emas domestik yang mencapai sekitar 70 ton per tahun dapat terus terpenuhi dari hasil produksi mineral dalam negeri," tutup Dilo.
Selanjutnya: IHSG Berbalik Turun 0,27% di Sesi I Senin (21/4), Top Losers: ITMG, ISAT, SMGR
Menarik Dibaca: Bandung Hujan Pukul 1 Siang, Cek Prakiraan Cuaca Besok (22/4) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News