kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis data dan telekomunikasi digital menyokong kinerja, ini rekomendasi saham TLKM


Rabu, 28 Oktober 2020 / 08:00 WIB
Bisnis data dan telekomunikasi digital menyokong kinerja, ini rekomendasi saham TLKM


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang fokus mengembangkan bisnis telekomunikasi digital menjadi penyokong pertumbuhan kinerja TLKM untuk jangka panjang. Para analis optimistis kinerja TLKM yang saat ini masih terganjal penurunan pendapatan karena efek pandemi akan pulih di tahun depan. 

Berdasarkan laporan keuangan periode semester I-2020, pendapatan TLKM menurun 3,52% secara tahunan menjadi Rp 66,9 triliun dari Rp 69,34 triliun. Sementara laba bersih juga menurun 0,8% secara tahunan menjadi Rp 10,99 triliun dari Rp 11,07 triliun. 

Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi mengatakan, kinerja TLKM di semester I-2020 terkoreksi karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat pendapatan di segmen bisnis perkantoran (enterprise) menurun. Namun, bila pandemi Covid-19 berakhir, Michael optimistis segmen ini akan pulih dengan cepat. 

Peter Milliken, Research Analyst Deutsche Bank juga mengatakan pandemi membuat kinerja TLKM sulit tumbuh di semester awal tahun ini karena konsumen cenderung mengalihkan penggunaan data yang lebih murah. Namun, Peter memproyeksikan di kuartal IV-2020 pendapatan TLKM mulai pulih seiring adanya paket stimulus dari pemerintah. "Pemulihan ekonomi diharapkan bisa menyokong kinerja TLKM yang terbatas untuk menurunkan harga paket data," kata Peter dalam riset. 

Baca Juga: Pasca Jual Menara, Telkomsel Bertransformasi Menuju Perusahaan Digital Telekomunikasi

Di sisi lain, TLKM melalui anak usahanya PT Telekomuniasi Seluler (Telkomsel) mantap melakukan transformasi bisnis yang fokus pada telekomunikasi digital. Belum lama, Telkomsel melakukan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sale and purchase agreement (CSPA) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) untuk pengalihan kepemilikan sebanyak 6.050 menara telekomunikasi.

Telkomsel mendapatkan dana sebesar Rp 10,3 triliun dari aksi ini dan akan mempergunakan dana tersebut untuk investasi dalam pengembangan bisnis utamanya sebagai perusahaan telekomunikasi digital. Ke depan TLKM memiliki strategi bisnis untuk memperkuat ekosistem digital agar bisa mengembangkan potensi layanan digital services dan digital platform

Baca Juga: Usai jual menara, ini yang jadi fokus Telekomunikasi Indonesia (TLKM)

David Arie Hartono Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia mengatakan aksi korporasi tersebut akan menambah nilai TLKM di masa mendatang. Sekaligus ini juga akan membantu anak usaha TLKM, Mitratel untuk membangun pangsa pasarnya di industri menara dan akan memberi manfaat pada kinerja TLKM. "Kami yakin Mitratel akan membawa nilai positif bagi kinerja TLKM," kata David dalam riset. 

Michael menilai langkah TLKM yang untuk bermigrasi dari bisnis legacy (telepon dan sms) ke data akan membawakan pertumbuhan pendapatan. Michael juga mengamati kontribusi pendapatan data ke pendapatan sudah hampir 80% dan ke depan akan naik lagi.

Selain didukung oleh bisnis data dan kelak akan mendapat tambahan pendapatan dari bisnis telekomunikasi digital, Michael melihat lini bisnis utama TLKM yang lain, yaitu IndiHome juga berpotensi tumbuh. Michael mengatakan bisnis IndiHome akan mendapat dukungan dari aturan omnibus law yang telah disahkan. Dalam aturan tersebut dikatakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang membangun infrastruktur telekomunikasi pasif harus memperbolehkan infrastruktur tersebut digunakan secara bersama-sama oleh penyelenggara jasa telekomunikasi. 

Michael menilai aturan tersebut akan menguntungkan bisnis IndiHome dalam mengembangkan jaringan. "Aturan ini membuat IndiHome jadi lebih efisien dibanding TLKM membangun sendiri infrastruktur, mereka bisa langsung sewa ke pemerintah," kata Michael.

Baca Juga: Indihome bidik jumlah pelanggan hingga akhir 2020 capai 8,5 juta

Alhasil, Michael memproyeksikan pendapatan TLKM akan pulih paling tidak di semester II-2021. Sementara, David memproyeksikan pendapatan TLKM di akhir 2020 tumbuh ke Rp 142,89 triliun dan di 2021 tumbuh ke Rp 159,95 triliun. 

Michael merekomendasikan buy saham TLKM dengan target harga Rp 4.000 per saham. Sementara, David merekomendasikan but dengan target harga Rp 3.700 per saham. Kompak, Peter merekomendasikan buy di target harga Rp 3.400 per saham. Selasa (27/10), harga saham TLKM turun 1,13% ke Rp 2.620 per saham.

Baca Juga: Grup Telkom Merapikan Portofolio Bisnis Anak-anak Usaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×