Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
Berdasarkan laporan riset Morgan Stanley yang dilansir pada awal 2019, OVO telah digunakan oleh 73% yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu di dorong oleh ekosistem layanan keuangan juga perkembangan OVO yang terus meningkat.
Lebih dalam, Direktur OVO Harianto Gunawan menjelaskan OVO hadir untuk menyediakan akses layanan keuangan yang merata serta meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.
"Setelah dikenal sebagai platform pembayaran digital terdepan, kami terus membangun sinergi untuk membangun layanan keuangan, termasuk dengan platform e- investasi seperti Bareksa. OVO percaya bahwa kolaborasi ini akan membuat budaya berinvestasi semakin dalam mengakar di berbagai lapisan masyarakat." Jelasnya.
Hadirnya fitur pembayaran reksa dana menggunakan OVO diharapkan nantinya akan mendongkrak jumlah transaksi juga nilai dana kelolaan Bareksa, yang pada tahun ini diharapkan mampu tumbuh dua kali lipat di banding dengan tahun lalu.
Baca Juga: DANA klaim sudah implementasi QRIS 100% di semua merchant
Saat ini, jumlah nasabah yang telah tercatat di Bareksa mencapai 800 ribu orang, dengan dana kelolaan berkisar Rp.2 triliun. Adapun total dana masyarakat yang telah diinvestasikan di Bareksa sejak pertama kali mendapatkan lisensi dari OJK pada tahun 2016, telah mencapai sekitar Rp6 triliun.
"Kami sangat menghargai upaya OJK untuk terus mencari dan mendukung berbagai terobosan guna memanfaatkan teknologi digital untuk memperdalam penetrasi pasar keuangan kita. Salah satunya adalah pemanfaatan uang elektronik dalam transaksi e-investasi ini." Tandas Karaniya.
Untuk saat ini, fitur pembayaran reksadana di Bareksa menggunakan OVO baru dapat digunakan oleh pengguna ponsel berbasis Android. Para pengguna smartphone berbasis IOS akan segera menikmati layanan ini dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News