kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.274   -99,00   -0,60%
  • IDX 7.927   68,06   0,87%
  • KOMPAS100 1.113   9,98   0,90%
  • LQ45 829   6,70   0,81%
  • ISSI 265   0,63   0,24%
  • IDX30 429   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 497   3,62   0,73%
  • IDX80 125   1,07   0,86%
  • IDXV30 133   1,90   1,45%
  • IDXQ30 139   1,18   0,85%

Cek Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO) yang Kinerjanya Ditopang Segmen Herbal


Senin, 25 Agustus 2025 / 21:11 WIB
Cek Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO) yang Kinerjanya Ditopang Segmen Herbal
ILUSTRASI. Fasilitas produksi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Segmen herbal memimpin pemulihan pendapatan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada kuartal II-2025. Ini rekomendasi sahamnya.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen herbal memimpin pemulihan pendapatan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada kuartal II-2025. 

Berdasarkan laporan keuangannya, segmen herbal mencatatkan pendapatan hampir dua kali lipat secara kuartalan menjadi Rp 716 miliar (naik 47,2% secara tahunan, serta 97,3% secara kuartalan).

Analis Mirae Asset Sekuritas, Andreas Saragih melihat penguatan ini didorong oleh normalisasi konsumsi pasca-Lebaran pada awal tahun.

Sementara itu, pendapatan segmen F&B perseroan menurun 29,4% secara kuartalan dan 11,4% secara tahunan. Meskipun, produk susu dan kopi masih mencatat pertumbuhan dobel digit.

“Ini terjadi seiring normalisasi permintaan setelah lonjakan akibat gelombang panas (heatwave) pada tahun sebelumnya,” kata Andreas dalam riset Senin (25/8/2025).

Baca Juga: Midi Utama Indonesia (MIDI) Masuk Indeks FTSE, Ini Rekomendasi Sahamnya

Sementara itu, segmen farmasi turut pulih, dengan pendapatan naik 9,5% secara tahunan dan melonjak 65,5% secara kuartalan.

Namun demikian, jika dilihat dari separuh pertama 2025, segmen-segmen ini terkoreksi. Segmen herbal turun 3,1% secara tahunan (yoy), F&B anjlok 4,2% yoy, sedangkan segmen farmasi menyusut 5,1% yoy.

Manajemen pun menurunkan target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga akhir 2025. Dari sebelumnya di atas 10%, kini menjadi di atas 5%. “Manajemen merevisi target dengan alasan lemahnya basis semester I-2025,” ujar Andreas.

Meski begitu, kinerja SIDO masih bisa didorong oleh peluncuran produk baru, stock keeping unit (SKU) khusus untuk ekspor, serta faktor musiman yang berpotensi menumbuhkan penjualan di semester II-2025.

Sementara itu, dari sisi laba, Andreas bilang manajemen berfokus meningkatkan produktivitas pemasaran dengan menyasar segmen demografis yang lebih muda. “Juga, perseroan fokus memperkuat distribusi di ritel modern, serta menjaga disiplin pengelolaan modal kerja,” imbuhnya.

Melihat kinerja dan prospek ini, Andreas mengatakan pihaknya menurunkan proyeksi pendapatan perseroan untuk tahun 2025–2026 sebesar 10–13%.

Adapun risiko utama untuk kinerja saham perseroan hingga akhir tahun, salah satunya adanya potensi kenaikan harga bahan baku. “Risiko juga mencakup volume penjualan yang lebih rendah dari ekspektasi, serta perlambatan ekspor,” pungkas Andreas.

Dengan begitu, Andreas menurunkan rekomendasi saham SIDO menjadi trading buy dengan target harga Rp 605 per saham. Sebelumnya, pihaknya menyarankan buy SIDO dengan target harga di Rp 670 per saham.

Baca Juga: Kinerja AALI Diproyeksikan Masih Tumbuh hingga Akhir Tahun 2025

Selanjutnya: Perhapi Ungkap Perlu Alokasi Dana Khusus untuk Kegiatan Eksplorasi Logam Tanah Jarang

Menarik Dibaca: Prediksi Newcastle vs Liverpool: The Reds Tantang The Magpies di St James' Park

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×