kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bagaimana prospek Indofood CBP Sukses (ICBP) pasca akuisisi Pinehill? Ini kata analis


Selasa, 25 Agustus 2020 / 19:05 WIB
Bagaimana prospek Indofood CBP Sukses (ICBP) pasca akuisisi Pinehill? Ini kata analis
ILUSTRASI. Aneka rasa Indomie terbaru


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kinerja keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) di semester I-2020 memberi sentimen positif,  di saat pelaku pasar masih menerka-nerka pengaruh akuisisi Pinehill Company Ltd terhadap prospek kinerja ICBP.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2020, ICBP meraih laba bersih sebesar Rp 3,37 triliun, melesat 31,12% dari Rp 2,57 triliun di semester I-2019. Pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan penjualan ICBP yang juga tumbuh 4,15% secara tahunan menjadi Rp 23,05 triliun.

Michael Wilson S. Analis RHB Sekuritas mengatakan, kinerja positif dari ICBP menunjukkan bisnis kebutuhan bahan pokok ini tidak menurun meski pandemi Covid-19 masih melanda dan menekan ekonomi.

Baca Juga: ICBP raih fasilitas pinjaman sindikasi US$ 2,05 miliar, ini peruntukkannya

Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma, mengatakan, volume penjualan mi instan berkontribusi 68% terhadap penjualan di kuartal II-2020 mampu naik 6,1%. Suria melihat efek PSBB yang membuat masyarakat lebih banyak memasak di rumah juga menaikkan penjualan food seasonings naik 27,4% secara tahunan.

Kenaikan penjualan dua segmen bisnis tersebut juga diiringi oleh kenaikan EBIT margin. Tercatat, EBIT margin mi instan naik dari 20,5% di kuartal I-2020 menjadi 24,8% di kuartal II-2020, atau jadi yang tertinggi sejak kuartal IV-2017. Selain itu, EBIT margin food seasonings juga naik tajam menjadi 15,1% di kuartal II-2020 dari 7,4% di kuartal I-2020.

Di sisi lain, penjualan segmen dairy di kuartal II-2020 dan Nutrition&SP tumbuh tipis masing-masing 0,7% secara tahunan dan 2% secara tahunan. Sedangkan, penjualan beverages menurun 52,3% secara tahunan. Begitupun penjualan snack foods menurun tipis 1,7% secara tahunan.

Baca Juga: Menghitung Untung Rugi Pinehill bagi Kantong Indofood CBP (ICBP)

Akuisisi Pinehill

Di tengah kinerja yang masih tumbuh saat pandemi, prospek kinerja ICBP kini dibayangi dampak dari mengakuisisi Pinehill Company Ltd. Saat pengumuman awal akuisisi tersebut, harga saham ICBP sempat menurun karena respon negatif pelaku pasar.

Namun, secara perlahan kini harga saham ICBP kembali naik karena tertopang sentimen positif dari tumbuhnya kinerja.

"Pelaku pasar sudah memandang negatif langkah ICBP yang hendak mengakuisisi Pinehill karena valuasi dinilai mahal serta adanya risiko fluktuasi mata uang," kata Michael, Selasa (25/8).

Namun, langkah ICBP untuk mengakuisisi Pinehill semakin mantap setelah meneken perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi hingga US$ 2,05 miliar. Persetujuan akuisisi juga sudah ICBP dapatkan dari RUPSLB. Kini pelaku pasar kembali menerka-nerka seperti apa dampak akuisisi ini pada kinerja ICBP ke depan.

Suria mengatakan, dalam risetnya ke depan akuisisi ini bepotensi memberikan peluang pertumbuhan volume penjualan dan margin yang lebih tinggi dari saat ini. Hal ini didukung oleh margin laba kotor Pinehill sebesar 41,2% di 2019. Jumlah tersebut lebih tinggi dari margin ICBP yang tercatat sebesar 34,1% di 2019 atau 36,1% di semester I-2020.

Namun, memang untuk jangka pendek, pendanaan melalui pinjaman berpotensi meningkatkan net gearing ratio ICBP dari 0,21 kali di semester I-2020 menjadi 1,18 kali.

"Besarnya potensi beban bunga yang timbul akibat peningkatan pinjaman ini akan membebani tambahan laba bersih dari Pinehill sehingga penambahan laba bersih dari Pinehill kepada ICBP akan terbatas dan tidak signifikan setidaknya di tahun ini dan tahun depan," kata Suria.

Baca Juga: Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) raih fasilitas pinjaman sindikasi US$ 2,05 miliar

Michael juga mengatakan, kini pelaku pasar sedang menanti informasi besaran bunga pinjaman sindikasi yang memiliki jangka waktu lima tahun dan tanpa jaminan tersebut.

Michael berharap ICBP bisa mendapatkan bunga rendah karena suku bunga di Amerika Serikat juga cenderung menurun. Jika ICBP berhasil mendapat bunga pinjaman rendah, maka akuisisi ini akan berdampak positif pada laba bersih ICBP ke depan.

Mimi Halimin Analis Mirae Asset Sekuritas mengatakan dalam riset indikasi bunga pinjaman sekitar 2,32%. Namun, Mimi masih menunggu kepastian mengenai skema pendanaan tersebut.

Sementara itu, Mimi masih merekomendasikan beli ICBP di target harga Rp 12.680 per saham. Rekomendasi tersebut didukung oleh kemampuan ICBP untuk tetap tumbuh stabil di tengah situasi yang sangat menantang, yaitu pandemi.

Baca Juga: Akuisisi ICBP atas Pinehill dinilai Maybank lebih banyak manfaat dari mudarat

Baik Mimi dan Suria belum mempertimbangkan akuisisi pada perkiraan kinerja tahun ini. Suria juga merekomendasikan beli di target harga Rp 12.000 per saham.

Sementara, Michael merekomendasikan netral di target harga Rp 10.000 per saham. "Masih banyak ketidakpastian mengenai bunga pinjaman untuk akuisisi Pinehill serta risiko operasional lebih besar," kata Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×