Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Asia-Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Jumat (13/6), dengan sebagian besar indeks mengalami pelemahan.
Ketegangan geopolitik meningkat setelah laporan serangan militer Israel terhadap Iran membuat investor cemas, meskipun data ekonomi AS yang solid sebelumnya sempat mendorong reli di Wall Street.
Baca Juga: Israel Luncurkan Serangan ke Iran, Pejabat AS Tegaskan Tidak Terlibat
Indeks utama di Jepang memimpin penurunan di kawasan. Nikkei 225 anjlok 1,28%, sementara Topix turun 1,22%.
Di Korea Selatan, Kospi melemah 0,83%, sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq jatuh lebih dalam, sebesar 1,82%.
Di Australia, S&P/ASX 200 bergerak datar, mencerminkan sikap hati-hati investor di tengah ketidakpastian global.
Sementara itu, Indeks Futures Hang Seng Hong Kong diperdagangkan di level 24.178, sedikit lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di 24.035,38.
Baca Juga: Trump: Serangan Israel ke Iran Bisa Terjadi, Tapi AS Ingin Hindari Konflik
Sentimen Global Dibayangi Ketegangan Timur Tengah
Penurunan di pasar Asia terjadi menyusul laporan dari pejabat Amerika Serikat (AS) bahwa Israel telah meluncurkan serangan terhadap Iran, meski tanpa keterlibatan AS dalam operasi tersebut.
Belum ada rincian lebih lanjut terkait skala atau target serangan, namun kabar tersebut segera mengguncang sentimen risiko global.
Investor khawatir konflik terbuka antara dua kekuatan regional tersebut dapat berdampak luas terhadap kestabilan kawasan dan pasokan energi dunia.
Harga minyak pun sempat menguat di pasar global sebagai respons awal terhadap potensi eskalasi konflik di Timur Tengah.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Melemah pada Perdagangan Jumat (13/6), Saham-Saham Ini Bisa Ditimbang
Data AS Dorong Reli Wall Street
Sementara itu, pasar saham AS mencatat penguatan semalam, didukung oleh data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan.
Indeks Harga Produsen (PPI) untuk bulan Mei naik hanya 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya, lebih rendah dari konsensus ekonom Dow Jones yang memperkirakan kenaikan 0,2%.
Data ini memperkuat ekspektasi bahwa tekanan inflasi mulai mereda, memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter.
Sebelumnya, laporan inflasi konsumen (CPI) yang juga lebih lunak turut memperkuat sentimen positif di pasar.
Baca Juga: Wall St Kamis (12/6): S&P 500 Ditutup Naik, Oracle Pimpin Reli AI; Saham Boeing Jatuh
S&P 500 naik 0,38% ke level 6.045,26, mendekati rekor tertingginya, sementara Nasdaq Composite menambahkan 0,24% dan ditutup pada 19.662,48.
Dow Jones Industrial Average menguat 101,85 poin atau 0,24% ke 42.967,62. Reli saham teknologi, dipimpin oleh penguatan saham Oracle, turut mendorong kinerja indeks utama.
Selanjutnya: Ada MEDC hingga UNVR, Cermati 5 Emiten yang Masuk Cum Date Hari Ini Jumat (13/6)
Menarik Dibaca: Promo Burger Bangor Juni 2025, Fried Chicken hingga Burger Mulai Rp 20.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News