kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Harga Minyak Dunia Melonjak Lebih dari 5% Jumat (13/6) Pagi, Usai Israel Gempur Iran


Jumat, 13 Juni 2025 / 08:12 WIB
Harga Minyak Dunia Melonjak Lebih dari 5% Jumat (13/6) Pagi, Usai Israel Gempur Iran
ILUSTRASI. Harga minyak global melonjak lebih dari 5% pada perdagangan Jumat (14/6) pagi waktu Asia, menyusul kabar bahwa Israel telah melancarkan serangan militer terhadap Iran. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga minyak global melonjak lebih dari 5% pada perdagangan Jumat (14/6) pagi waktu Asia, menyusul kabar bahwa Israel telah melancarkan serangan militer terhadap Iran.

Ketegangan yang meningkat di kawasan Timur Tengah memicu kekhawatiran terganggunya pasokan energi global.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Naik Tajam Jumat (13/6) Pagi, Israel Melancarkan Serangan ke Iran

Melansir Reuters, harga minyak Brent naik US$3,91 atau 5,64% ke level US$73,27 per barel, tertinggi sejak 3 April 2025.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak US$4,09 atau 6,01% menjadi US$72,13 per barel.

Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa pihaknya telah menyerang “puluhan target militer dan nuklir Iran” secara pre-emptive.

Media pemerintah Iran melaporkan adanya beberapa ledakan di ibu kota Teheran, sementara sistem pertahanan udara negara itu berada dalam siaga penuh.

Baca Juga: Israel Serang Iran, Ketegangan Nuklir Memuncak

Risiko Gangguan Pasokan Minyak

Analis energi senior MST Marquee, Saul Kavonic, mengatakan serangan ini telah meningkatkan premi risiko secara signifikan di pasar energi.

“Konflik ini berpotensi menekan pasokan minyak global jika Iran membalas dengan menyerang infrastruktur energi di kawasan, atau menghambat jalur pelayaran di Selat Hormuz,” jelas Kavonic.

Ia menambahkan, dalam skenario ekstrem, gangguan tersebut dapat memengaruhi hingga 20 juta barel per hari, jumlah yang signifikan dalam pasar global yang sensitif terhadap suplai.

Baca Juga: Bursa Asia Tertekan Jumat (13/6) Pagi, Usai Laporan Serangan Militer Israel ke Iran

Ketegangan Meningkat, Investor Waspada

Ketegangan antara Israel dan Iran terjadi di tengah upaya Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan dengan Teheran guna menghentikan pengayaan uranium ke tingkat senjata.

Namun, negosiasi yang dimediasi Oman pada pekan ini disebut mengalami kebuntuan.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya memperingatkan bahwa kawasan bisa menjadi “tempat yang sangat berbahaya”, dan menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×