kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Asing lepas saham Rp 4,36 triliun sejak awal tahun, begini rekomendasi analis


Rabu, 07 Agustus 2019 / 20:06 WIB
Asing lepas saham Rp 4,36 triliun sejak awal tahun, begini rekomendasi analis


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan aksi jual asing. Secara year to date, asing terus keluar dari pasar saham reguler sebesar Rp 4,36 triliun. Sejauh ini, dominasi investor domestik sebesar 32,32% di Bursa Efek Indonesia (BEI), lebih besar dibandingkan asing sekitar 17,68%.  

Kepala Riset Oso Sekuritas Ike Widiawati menyatakan asing sejak Mei hingga Agustus, Rabu (7/8) masih melakukan aksi jual. Sektor pertambangan menjadi saham terbesar yang dilepas asing. Ike mengatakan hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar karena harga komoditas rata-rata turun. 

Baca Juga: Ditopang sentimen domestik, IHSG diprediksi kembali menguat besok

Saham sektor pertambangan yang mengalami aksi jual asing (net foreign sell) ialah emiten yang khususnya mengandalkan komoditas batubara seperti saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). 

"Wajar jika asing melakukan aksi jual untuk saham yang memproduksi batubara. Sebab, komoditas batubara memang turun signifikan dibandingkan komoditas lain," ujar Ike kepada Kontan pada (7/8). 

Berdasarkan catatan Ike, harga batubara per 6 Agustus 2019 ditutup di harga US$ 72,75 per ton, turun 30,34%. 

Selain saham sektor pertambangan, saham yang juga terkena aksi jual asing yang cukup besar ialah sektor pakan ternak, rokok, dan infrastruktur di bidang telekomunikasi. Antara lain saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), serta PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). 

Penyebab emiten pakan ternak mengalami aksi jual asing karena harga jual unggas lebih rendah daripada harga bahan pokok pangan. Itu memberikan dampak negatif ke sektor pakan ternak (poultry). 

Baca Juga: Pengaruh pelemahan yuan ke pasar modal hanya jangka pendek

Pada saat yang sama, analis Paramita Alfa Sekuritas Evan Fajrin menyatakan penyebab adanya aksi jual asing karena pelaku pasar cemas perlambatan ekonomi akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Ditambah lagi potensi perang mata uang yang membuat investor lebih memilih instrumen lain yang dinilai lebih aman (safe haven) di tengah ketidakpastian yang saat ini terjadi.   

Baca Juga: IHSG melejit setelah turun dalam empat hari perdagangan

"Tidak ada yang tahu sampai kapan kondisi seperti ini terjadi. Namun, para pelaku pasar berharap adanya kemajuan dalam negosiasi antara AS dan China yang dapat memberikan sentimen positif," ujar Evan.

Sementara itu, Ike memperkirakan asing akan masuk kembali ke pasar saham Indonesia selambat-lambatnya pertengahan September hingga puncaknya jelang akhir tahun 2019.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai secara pola teknikal aksi jual asing ini akan terus berlanjut selama bulan Agustus hingga September. Kemungkinan bulan Oktober masa netral, sedangkan November sudah mulai ada aksi beli asing (net foreign buy). 

"Apalagi menjelang akhir tahun ada sentimen positif yang berkaitan dengan momen natal, tahun baru, dan juga windows dressing," ujar Nafan. 

Nafan menambahkan adanya sentimen-sentimen tersebut akan membuat asing melakukan akumulasi untuk masuk ke pasar saham Indonesia. 

Selain itu, Ike juga memperkirakan di semester II nanti akan ada aksi bargain hunter saham-saham blue chip baik dari pasar domestik ataupun asing. Nantinya, saham blue chip yang menjadi penggerak dari indeks IHSG. 

Baca Juga: Imbas koreksi rupiah, tren kenaikan yield SUN sulit dibendung

Sekadar informasi, aksi bargain hunter umumnya dilakukan pada saham keuangan solid dan memiliki pertumbuhan laba bersih di atas 20%. 

Adanya kemungkinan aksi bargain hunter, Ike memproyeksikan saham IHSG dalam jangka menengah berpotensi reboundke level 6.500. Sementara, Evan memproyeksi IHSG berpeluang menguji support di 5.940 dan resistance di 6.430.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×