Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Noverius Laoli
Ditambah lagi potensi perang mata uang yang membuat investor lebih memilih instrumen lain yang dinilai lebih aman (safe haven) di tengah ketidakpastian yang saat ini terjadi.
Baca Juga: IHSG melejit setelah turun dalam empat hari perdagangan
"Tidak ada yang tahu sampai kapan kondisi seperti ini terjadi. Namun, para pelaku pasar berharap adanya kemajuan dalam negosiasi antara AS dan China yang dapat memberikan sentimen positif," ujar Evan.
Sementara itu, Ike memperkirakan asing akan masuk kembali ke pasar saham Indonesia selambat-lambatnya pertengahan September hingga puncaknya jelang akhir tahun 2019.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai secara pola teknikal aksi jual asing ini akan terus berlanjut selama bulan Agustus hingga September. Kemungkinan bulan Oktober masa netral, sedangkan November sudah mulai ada aksi beli asing (net foreign buy).
"Apalagi menjelang akhir tahun ada sentimen positif yang berkaitan dengan momen natal, tahun baru, dan juga windows dressing," ujar Nafan.
Nafan menambahkan adanya sentimen-sentimen tersebut akan membuat asing melakukan akumulasi untuk masuk ke pasar saham Indonesia.
Selain itu, Ike juga memperkirakan di semester II nanti akan ada aksi bargain hunter saham-saham blue chip baik dari pasar domestik ataupun asing. Nantinya, saham blue chip yang menjadi penggerak dari indeks IHSG.
Baca Juga: Imbas koreksi rupiah, tren kenaikan yield SUN sulit dibendung
Sekadar informasi, aksi bargain hunter umumnya dilakukan pada saham keuangan solid dan memiliki pertumbuhan laba bersih di atas 20%.
Adanya kemungkinan aksi bargain hunter, Ike memproyeksikan saham IHSG dalam jangka menengah berpotensi reboundke level 6.500. Sementara, Evan memproyeksi IHSG berpeluang menguji support di 5.940 dan resistance di 6.430.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News