kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Prospek Bitcoin Semakin Cerah, Ada Potensi Cetak Rekor Terbaru dalam Jangka Pendek


Minggu, 06 Juli 2025 / 21:10 WIB
Prospek Bitcoin Semakin Cerah, Ada Potensi Cetak Rekor Terbaru dalam Jangka Pendek
ILUSTRASI. Kripto virtual Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin ditumpuk di atas tumpukan emas palsu di Clermont-Ferrand, Prancis, pada 25 Maret 2025. Prospek aset kripto tetap positif dengan katalis pendorong yang solid di sisa tahun 2025, tapi investor tetap harus mencermati dinamika global.


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA.  Prospek aset kripto tetap positif dengan katalis pendorong yang solid di sisa tahun 2025. Kendati, investor tetap harus mencermati dinamika makroekonomi global ke depan. 

Dari data Coinmarketcap, harga bitcoin (BTC) sudah turun 3% sejak mencetak rekor terbarunya pada 23 Mei 2025.

Per Minggu (06/7) pukul 19.00 WIB harga BTC bertengger di level US$ 109,743. Kendati begitu, harga ini sudah naik 3,89% dalam sebulan terakhir. 

Fyqieh Fachrur, Analyst Tokocrypto menilai, tren kenaikan yang terjadi saat ini cukup solid dengan diselingi oleh fase konsolidasi sehat.

Baca Juga: Harga Bitcoin Cetak Rekor Baru, Terkerek Banyak Sentimen Positif

Hal ini tercermin dari koreksi harga BTC pasca cetak rekor sebagai akibat dari aksi ambil untung jangka pendek. 

Namun, stabilisasi mulai muncul sejak memasuki awal Juli, dimana BTC mampu bangkit dari koreksi bulan lalu dengan zona support baru di level US$ 108.000 - US$ 110.000.

“Selama level support kunci tidak jatuh, maka struktur uptrend jangka panjang BTC masih tetap terjaga. Meskipun volatilitas jangka pendek tetap ada, kemungkinan koreksi berada di kisaran 10% - 20% dan itu wajar terjadi di perjalanan menuju level lebih tinggi,” jelas Fyqieh kepada Kontan.co.id, Sabtu (05/7).

Menurut Fyqieh, terdapat beberapa sentimen positif yang mendorong kenaikan harga bitcoin seperti meredanya inflasi Amerika Serikat dan spekulasi kenaikan suku bunga oleh federal reserve (the Fed).

Data inflasi AS menunjukkan tekanan harga di negeri Paman Sam mulai jinak dengan presentase CPI utama berada di level 2,4% atau semakin mendekati target the Fed sebesar 2%. 

“Meski inflasi turun, bank sentral bersikap hati-hati dalam mengambil kebijakan pemangkasan suku bunga acuan. Sikap pause the Fed ini menjadi angin segar bagi aset berisiko seperti kripto,” ujar Fyqieh. 

Baca Juga: Lupakan Sell in May, Bitcoin Tembus US$107.000 dan Diprediksi Cetak Rekor Baru

Dari sisi fiskal, kebijakan RUU pajak Presiden AS Donald Trump mendorong stimulus besar. Langkah fiskal ekspansif ini dipandang pasar mirip stimulus era pandemi.

Secara historis, setiap ada sinyal peningkatan besar utang atau pengeluaran pemerintah AS, BTC cenderung reli tajam. 

“Selain itu, dorongan dari minat institusi dan peluncuran exchange trade fund (ETF) BTC di pasar spot AS telah juga menjadi katalis utama dalam mendongkrak kepercayaan investor besar terhadap instrumen berisiko ini,” terang Fyqieh. 

Antony Kesuma, Vice President Indodax menambahkan, volume perdagangan harian BTC menguat signifikan sebesar US$ 46,39 miliar dalam 24 jam terakhir atau naik hampir 20% pada akhir pekan ini.

Baca Juga: Harga Bitcoin Terkoreksi Usai Cetak Rekor Tertinggi, Waktunya Evaluasi Portofolio?

Kapitalisasi pasar Bitcoin juga tetap solid di atas US$ 2,16 triliun. Sementara itu, indeks Fear & Greed berada di angka 73 atau berada di zona greed.

“Hal ini menunjukkan sentimen pasar yang optimistis terhadap prospek jangka pendek maupun menengah aset kripto,” urai Antony kepada Kontan.co.id, Jumat (04/7). 

Menurut Antony, prospek harga BTC hingga akhir tahun 2025 masih sangat terbuka dengan sejumlah indikator yang mendukung seperti pertumbuhan adopsi, perkembangan regulasi yang semakin progresif di berbagai negara, serta kondisi pasar yang mulai menunjukkan kestabilan struktural.

Fyqieh melanjutkan, dari perspektif fundamental jika skenario positif terealisasi yang mencakup inflasi terkendali, the Fed mulai dovish, stimulus fiskal berjalan, dan adopsi institusi meningkat, maka BTC berpeluang mengakhiri 2025 di level yang sangat kuat. 

Baca Juga: Melesat! Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Baru Terdorong Faktor Ini

“Namun, di tengah ketidakpastian global yang meningkat, maka dengan skenario base-case fundamental kami, kemungkinan BTC akan berada di kisaran US$ 120.000 - US$ 140.000 pada akhir 2025,” tutup Fyqieh. 

Selanjutnya: Menteri Pertanian Palestina Perkuat Kerja Sama Sektor Pertanian dengan Indonesia

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 7-8 Juli, Siaga Hujan Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×