kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Arah angin saham konstruksi BUMN mulai berbalik


Rabu, 12 April 2017 / 19:42 WIB
Arah angin saham konstruksi BUMN mulai berbalik


Reporter: Herry Prasetyo, Klaudia Molasiarani | Editor: A.Herry Prasetyo

Tahun ini, WSKT menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 70 triliun. Dengan sisa nilai kontrak tahun lalu sebesar Rp 80 triliun, total kontrak WSKT tahun ini Rp 150 triliun. Hingga akhir Maret lalu, WSKT telah mengantongi kontrak baru dengan nilai Rp 11,6 triliun. Sebesar Rp 6,9 triliun berasal dari proyek jalan tol.

WSKT memang masih fokus menggarap bisnis jalan tol. Ariandi mengatakan, proyek jalan tol diharapkan menyumbang kontrak paling besar pada tahun ini. Dari total belanja modal Rp 30 triliun di tahun ini, sebanyak Rp 20 triliun dialokasikan untuk proyek jalan tol.

Tahun ini, WSKT berencana menambah tiga ruas tol baru. Hingga saat ini, WSKT menguasai 17 ruas jalan tol. Selain menambah ruas tol, WSKT juga menggelar divestasi anak usaha di bisnis jalan tol, yakni PT Waskita Toll Road (WTR).

Hingga akhir tahun, Ariandi bilang, WSKT menargetkan meraup pendapatan Rp 35 triliun. Sedangkan laba bersih ditargetkan mencapai Rp 2,7 triliun. Oh, iya, untuk membiayai ekspansi tahun ini, WSKT berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 10 triliun secara bertahap.

Menurut Franky, langkah WSKT menggelar divestasi WTR merupakan hal positif. Sebab, jika hanya menjadi operator, keuntungan WSKT tidak banyak. Melalui divestasi, WSKT bisa memperoleh dana segar untuk membiayai proyek baru. Jadi, melalui penguasaan konsesi jalan tol, tujuan utama yang WSKT bidik ialah meraup kontrak pengerjaan jalan tol.

Setelah PT Jasa Marga Tbk (JSMR), Michael bilang, WSKT saat ini tercatat sebagai perusahaan nomor dua di bisnis jalan tol. Hingga 2019, proyek WSKT masih tumbuh kuat berkat investasi di jalan tol. Di segmen bisnis beton pracetak, kontribusi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) tahun ini juga akan lebih bagus. Sebab, WSBP cukup agresif dalam meningkatkan kapasitas produksi.

Hitungan Michael, pendapatan WSKT tahun ini Rp 33,45 triliun, dengan laba bersih Rp 2,28 triliun. Franky memproyeksikan, pendapatan WSKT tahun ini Rp 36,6 triliun, dengan laba bersih Rp 2,24 triliun.

Kedua analis memberikan rekomendasi beli untuk saham WSKT. Franky memasang target harga Rp 3.300 per saham, sedangkan Michael mematok target harga Rp 3.500 per saham. Saat ini, saham WSKT diperdagangkan dengan PER sebesar 18,57 kali.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×