kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,14   5,39   0.60%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arah angin saham konstruksi BUMN mulai berbalik


Rabu, 12 April 2017 / 19:42 WIB
Arah angin saham konstruksi BUMN mulai berbalik


Reporter: Herry Prasetyo, Klaudia Molasiarani | Editor: A.Herry Prasetyo

PTPP menargetkan mengantongi kontrak baru senilai Rp 40,6  triliun hingga akhir tahun. Hingga pertengahan Maret lalu, PTPP telah memenangkan 12 proyek dengan total nilai kontrak baru Rp 6,6 triliun. Jumlah ini di luar proyek yang diperoleh anak usaha.

Di segmen  enginering, procurement, construction (EPC), kontrak baru PTPP diperoleh dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bangkanai Tahap 2 dan proyek pembangkit tenaga angin sebesar 72 MW. Dengan perolehan dua kontrak tersebut, proyek pembangkit listrik yang PTPP kerjakan mencapai 2.100 MW.

Di segmen konstruksi, PTPP memenangkan kontrak konstruksi jalan tol Cimedang–Sumedang–Dawuan dan jalan tol Tangerang–Merak. Proyek jalan tol lain yang PTPP tangani adalah jalan tol Medan–Kuala Namu–Tebing Tinggi, Depok–Antasari, lalu Pandaan–Malang, Balikpapan–Samarinda, serta ruas Manado–Bitung.

Tahun ini, PTPP akan menggelontor investasi senilai Rp 21 triliun. Alokasi tersebut termasuk untuk injeksi modal anak usaha. Seperti diketahui, PTPP berencana mengantarkan ketiga anak usahanya menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Ketiga anak usaha itu adalah PT PP Energi, PT PP Peralatan, dan PT PP Urban.

Nah, sebelum menggelar IPO, anak usaha tersebut akan melakukan ekspansi melalui aksi akuisisi. Direktur PTPP Agus Purbianto mengatakan, PTPP menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk modal PP Peralatan menggelar akuisisi. Sementara anggaran untuk PP Energi juga sebesar Rp 1 triliun.

Hingga akhir tahun, PTPP menargetkan pendapatan mencapai Rp 25 triliun. Agus optimistis, laba bersih PTPP tahun ini tumbuh 40%–50%.

Menurut Franky, PTPP memiliki banyak amunisi pada tahun ini lewat penjualan maupun IPO anak usaha. Dari aksi tersebut, PTPP akan mendapat tambahan ekuitas yang bisa digunakan untuk menggaet pendanaan lagi. Di sisi lain, ekuitas PTPP naik cukup besar pasca menggelar rights issue tahun lalu. Alhasil, daya ungkit untuk mendapat utang juga besar.

Meski pertumbuhan kontrak tidak sefantastis WIKA maupun WSKT, Michael menilai, kinerja PTPP lebih stabil. Selain itu, di bidang konstruksi pembangkit listrik, PTPP juga lebih memimpin dibanding emiten lain.

Keunggulan lainnya, menurut Franky, PTPP cukup banyak memperoleh proyek pelabuhan. Padahal, proyek pelabuhan memberikan margin lebih tinggi dibanding proyek lainnya.

Franky memperkirakan, PTPP tahun ini mencetak pendapatan Rp 24,14 triliun, dengan laba bersih Rp 1,4 triliun. Hitungan Michael, pendapatan PTPP Rp 21,2 triliun, dengan laba bersih Rp 1,39 triliun.

Michael merekomendasikan beli untuk saham PTPP, dengan target harga Rp 5.200 per saham. Franky juga memberikan rekomendasi beli untuk saham PTPP, dengan target harga Rp 4.770 per saham. PER saham PTPP saat ini sebesar 20,48 kali.

Menilik target harga para analis, peluang untuk mengakumulasi saham ketiga emiten konstruksi dengan harga diskon masih terbuka. Asal sabar menanti, cuan akan menghampiri.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×