Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Herlina Kartika Dewi
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga menyarankan investor untuk tidak me-reedem kepemilikan ST003 maupun SBR005 yang dimiliki pasalnya jika investor memilih re-invest kembali di SBN yang baru dibuka yield SBN yang saat ini ditawarkan masih lebih kecil dari yield SBN yang di reedem.
“Kalau memang belum butuh dana yang harus di-redeem dari SBN, sebaiknya tidak usah. Karena sekarang kalaupun mau diganti pun (re-investment) yield penggantinya yang sekarang lebih kecil,” kata Ramdhan.
Namun jika investor memang ingin reedem kepemilikan ST003 maupun SBR005 Ariawan menyarankan untuk mereinvestasikan dana tetap di instrumen yang serupa.
“Kalau mau di-reinvest lagi mungkin ke instrumen yang relatif sama, ke SBN lagi. Tapi sebenarnya kalau ketimbang masuk ke SBN lagi mendingan tidak di-redeem karena sama-sama SBN. Tetap di ST aja yang memberikan return lebih menarik ketimbang level kupon SBR yang ditawarkan sekarang,” kata Ariawan.
Baca Juga: Pemerintah akan terbitkan SBN ritel enam kali tahun ini, simak jadwalnya
Sebagai catatan, mitra distribusi untuk ST003 di antaranya PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale (tanamduit), PT Investree Radhika Jaya, PT Mitrausaha Indonesia Group (modalku), PT Bank BRIsyariah TBK, dan PT Bank Syariah Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News