kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Usai Dapat Fasilitas Kredit, Begini Prospek Kinerja Barito Pacific (BRPT)


Jumat, 22 Agustus 2025 / 17:12 WIB
Usai Dapat Fasilitas Kredit, Begini Prospek Kinerja Barito Pacific (BRPT)
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham dan prospek kinerja untuk Barito Pacific (BRPT) usai raih fasilitas kredit dari BRI


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) baru-baru ini memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI. Prospek kinerja BRPT pun cukup menjanjikan pada sisa semester II-2025 seiring ekspansi dan diversifikasi bisnis yang gencar dilakukan emiten tersebut.

Mengacu keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BRPT meraih fasilitas kredit berjangka yang bersifat commited dan non-revolving dari BRI dengan plafon sebanyak-banyaknya US$ 252.754.500.

Pada saat yang sama, BRPT juga mendapat fasilitas Forex Line dengan plafon sebanyak-banyaknya sebesar US$ 252.754.500.

Seluruh dana yang diperoleh dari Perjanjian Kredit akan digunakan sepenuhnya oleh BRPT untuk mendukung operasional secara umum. Hal ini termasuk untuk pelunasan atas utang perusahaan berdasarkan Facility Agreement for a Term Loan/Standby Letter of Credit Facility tanggal 5 Agustus 2020.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) Dapat Fasilitas Pinjaman dari BRI, Segini Nilainya

"Seluruh dana yang diperoleh dari Perjanjian Forex Line akan digunakan oleh perusahaan untuk keperluan lindung nilai transaksi derivatif dengan jenis Interest Rate Swap (IRS)," tulis Direktur dan Sekretaris Perusahaan BRPT David Kosasih dalam keterbukaan informasi, Jumat (22/8).

Analis Korea Investments & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan, pemberian fasilitas pinjaman ini akan memperkuat likuiditas dan struktur modal sekaligus menekan risiko refinancing dan biaya bunga yang ditanggung BRPT pada masa mendatang. 

"Pinjaman ini juga akan menambah fleksibilitas BRPT untuk investasi atau ekspansi," tutur dia, Jumat (22/8).

Sementara menurut Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, pemberian pinjaman dari BRI dapat menjadi katalis positif bagi kinerja jangka panjang BRPT. Apalagi, salah satu tujuan fasilitas kredit ini yaitu untuk mendukung operasional perusahaan.

"Pinjaman ini juga bisa digunakan untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas BRPT dalam menjalankan usahanya di sektor petrokimia maupun energi terbarukan," kata dia, Jumat (22/8).

BRPT memang cukup getol melakukan ekspansi. BRPT melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) bersama Glencore telah mengakuisisi Shell Singapore Pte. Ltd. (SSPL) di Shell Energy and Chemicals Park (SECP) pada awal April lalu. Perusahaan itu kemudian berganti nama menjadi Aster Energy and Chemicals Park.

Usai diakuisisi, Aster juga aktif mengembangkan bisnisnya. Awal Agustus ini, Aster mengumumkan keberhasilan penyelesaian akuisisi Chevron Phillips Singapore Chemicals Pte Ltd (CPSC) yang mengoperasikan fasilitas manufaktur polietilena densitas tinggi (HDPE) di Pulau Jurong, Singapura dengan kapasitas tahunan sebesar 400 kilo ton per tahun (kta). 

Baca Juga: Ini Resep Barito Pacific (BRPT) Cetak Kinerja Cemerlang di Semester I-2025

Di segmen energi terbarukan, BRPT melalui PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) telah mencatatkan kemajuan dalam unit panas bumi baru di Salak dan Wayang Windu yang ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada akhir 2026.

Selain itu, program retrofit juga sedang berjalan di Salak, Wayang Windu, dan Darajat dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pembangkit, memperpanjang umur aset, dan mengoptimalkan output dari infrastruktur yang ada.

Wafi mengaku masih sulit memperkirakan potensi kinerja BRPT. Namun, jika menghilangkan faktor akuisisi Aster, maka EBITDA BRPR berpeluang naik 4%-6% pada 2025. Potensi pertumbuhan ini didukung oleh posisi neraca keuangan yang lebih baik, efek akuisisi Aster oleh TPIA, dan kinerja operasional solid dari BREN.

"Sentimen negatif bagi BRPT antara lain volatilitas harga migas yang bisa meneken margin perusahaan dan ketidakpastian global yang dapat mempengaruhi permintaan petrokimia," jelas dia.

 

Wafi merekomendasikan hold saham BRPT dengan target harga Rp 2.200 per saham.

Adapun Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham BRPT dengan target harga di level Rp 2.570 per saham.

Selanjutnya: HUT ke-80 RI, Antam Rilis Emas Khusus Simfoni Ibu Pertiwi, Simak Cara Beli & Harga

Menarik Dibaca: Perayaan 50 Tahun, Polytron Hadirkan Fun Run hingga Konser Musik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×