Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka kesempatan bagi para investor pemegang SBR005 dan ST003 untuk melakukan early redemption mulai Senin (27/1) hingga Selasa pekan depan (4/2).
Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, setelmen early redemption Sukuk Tabungan seri ST003 dilakukan pada 10 Februari 2020.
Nilai maksimal yang dapat diajukan oleh investor untuk early redemption adalah 50% dari tiap transaksi pembelian ST003. Adapun investor yang berhak melakukan early redemption ini ialah mereka yang setidaknya memiliki dua unit kepemilikan atau minimal Rp 2 juta.
Early redemption akan dilakukan melalui sistem elektronik yang ada di mitra distribusi tempat pemilik ST003 melakukan pemesanan. Kemudian, investor mengajukan early redemption dengan memasukkan nominal yang diinginkan melalui sistem elektronik pada mitra distribusi. Selain ST003, pemegang SBR005 juga mulai hari ini hingga Selasa pekan depan 924/02) dapat melakukan early redemption.
Baca Juga: Siap-siap, obligasi ritel SBR009 akan mulai dipasarkan 27 Januari 2020
Namun, Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Ariawan menilai sebaiknya investor tidak melakukan early redemption untuk ST003 maupun SBR005. Pasalnya tingkat imbal hasil untuk kedua SBN ini lebih tinggi ketimbang SBR maupun ST yang saat ini sedang ditawarkan.
“Pertama, tergantung kebutuhan dari sisi investor. Kalau tidak ada kebutuhan jangka pendek lebih menarik jangan redeem karena tren suku bunga saat ini sedang turun. Sementara tren suku bunga SBR dan ST yang early redemption masih lebih tinggi dari level suku bunga untuk tenor yang sama saat ini. Kalau investornya tidak jual instrumennya masih akan menarik,” kata Ariawan.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga menyarankan investor untuk tidak me-reedem kepemilikan ST003 maupun SBR005 yang dimiliki pasalnya jika investor memilih re-invest kembali di SBN yang baru dibuka yield SBN yang saat ini ditawarkan masih lebih kecil dari yield SBN yang di reedem.
“Kalau memang belum butuh dana yang harus di-redeem dari SBN, sebaiknya tidak usah. Karena sekarang kalaupun mau diganti pun (re-investment) yield penggantinya yang sekarang lebih kecil,” kata Ramdhan.
Namun jika investor memang ingin reedem kepemilikan ST003 maupun SBR005 Ariawan menyarankan untuk mereinvestasikan dana tetap di instrumen yang serupa.
“Kalau mau di-reinvest lagi mungkin ke instrumen yang relatif sama, ke SBN lagi. Tapi sebenarnya kalau ketimbang masuk ke SBN lagi mendingan tidak di-redeem karena sama-sama SBN. Tetap di ST aja yang memberikan return lebih menarik ketimbang level kupon SBR yang ditawarkan sekarang,” kata Ariawan.
Baca Juga: Pemerintah akan terbitkan SBN ritel enam kali tahun ini, simak jadwalnya
Sebagai catatan, mitra distribusi untuk ST003 di antaranya PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale (tanamduit), PT Investree Radhika Jaya, PT Mitrausaha Indonesia Group (modalku), PT Bank BRIsyariah TBK, dan PT Bank Syariah Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News