Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
Dari hitungan Filbert, pendapatan dan laba KLBF kemungkinan masih bisa tumbuh 11% menjadi masing-masing Rp 21,9 triliun dan Rp 2,5 triliun tahun ini. Analis Mirae Asset Sekuritas Dang Maulida mengatakan, KLBF juga mengamankan pertumbuhan kinerja jangka panjang melalui pabrik Biosimilar.
Pabrik ini akan beroprasi secara komersial pada pertengahan 2018. "Konstruksi bangunan sudah jadi, hanya menunggu sertifikasi dari BPOM," kata dia.
KLBF akan memproduksi Erythropoietin yang digunakan untuk obat cuci darah dan pengobatan kanker. Produksi obat ini akan mengurangi obat-obat yang impor dari luar negeri.
Sebelumnya ada obat serupa yang diimpor Kalbe dengan brand Hemapo. "Fasilitas rumah sakit yang bertambah juga semakin meningkatkan penetrasi obat produksi KLBF," kata Dang.
Dang merekomendasikan buy saham KLBF dengan target harga Rp 2.150 per saham. Filbert masih merekomendasikan buy saham KLBF dengan target harga Rp 1.900 per saham.
Andy juga meningkatkan rekomendasinya menjadi buy saham KLBF di target harga Rp 1.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News