kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,72   -11,79   -1.28%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Outflow dari Pasar SBN Rp 17,7 Triliun dalam Dua Bulan Terakhir


Kamis, 21 September 2023 / 13:18 WIB
Ada Outflow dari Pasar SBN Rp 17,7 Triliun dalam Dua Bulan Terakhir
ILUSTRASI. Tekanan suku bunga tinggi oleh sejumlah bank sentral telah menarik keluar asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, tekanan suku bunga tinggi oleh sejumlah bank sentral telah menarik keluar asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN). Aliran dana keluar (outflow) cukup deras terjadi dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

“Sentimen global dari higher for longer dan inflasi relatif tetap dalam situasi tinggi menyebabkan sentimen global itu mempengaruhi seluruh emerging country,” ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA secara virtual, Rabu (20/9).

Menkeu menambahkan, walaupun sebenarnya inflow asing masuk ke sebagian besar negara emerging, namun Indonesia masih mencatatkan outflow baik di pasar SBN maupun saham dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga: Nada Hawkish The Fed Mengejutkan Pasar, Yield Obligasi Indonesia Berpotensi Naik

Pasar SBN domestik mencatat outflow hingga mencapai Rp 17,7 triliun. Pada bulan Agustus, outflow sebesar Rp 8,9 triliun dan outflow sebanyak Rp 8,8 triliun per tanggal 14 September 2023.

Hal senada juga terjadi di pasar saham yang melaporkan outflow asing hingga Rp 20,1 triliun pada Agustus dan outflow Rp 1,6 triliun di bulan September sehingga menjadikan aliran keluar dana asing di pasar ekuitas sebesar Rp 2,8 triliun (ytd) per 14 September 2023.

Menkeu menjelaskan, apresiasi nilai tukar rupiah masih terjaga di sepanjang tahun ini namun saat ini memang cenderung tertekan. Di sisi lain, indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak positif seiring perbaikan rilis data ekonomi negara tersebut.

“Kita lihat melihat pengaruh suku bunga di Amerika Serikat dan Eropa yang tinggi secara historis merespon inflasi yang terburuk dalam 40 tahun terakhir,” ujar Sri Mulyani.

Akibatnya, tekanan outflow asing di pasar memicu tren kenaikan yield yang terjadi di SBN 10 Tahun sebesar 44 bps dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga: Didorong Faktor Eksternal, Penawaran Masuk Lelang SUN Capai Rp 28,79 Triliun

Walaupun demikian, Sri Mulyani menilai bahwa pasar SBN setahun ini masih solid di tengah kondisi higher for longer alias suku bunga yang dipertahankan di level tinggi dalam jangka waktu lama oleh sejumlah negara maju. Di sepanjang tahun ini yield SBN 10 Tahun telah bergerak turun 21 bps.

“Ini menunjukkan Confidence (kepercayaan) terhadap SBN kita,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×