Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham milik konglomerat Prajogo Pangestu berhasil menembus rekor harga tertinggi (all time high) pada pekan ini. Capaian itu mendongkrak kapitalisasi pasar (market cap) emiten Prajogo hingga "menguasai" Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masih membetot perhatian publik dengan level harga yang sudah menyentuh Rp 10.750. BREN kokoh di puncak emiten dengan market cap terbesar di BEI, senilai Rp 1.438,20 triliun.
Saudara sekandung BREN, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ikut melejit dan menjadi emiten dengan market cap terbesar ketiga senilai Rp 787,26 triliun. Lompatan harga juga dialami tiga saham Prajogo lainnya: PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Petrosea Tbk (PTRO).
Baca Juga: Kekayaan Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Market Cap BREN dan TPIA Melesat
Hingga perdagangan kemarin, BRPT memiliki market cap senilai Rp 125,62 triliun, CUAN punya market cap Rp 95,56 triliun, dan nilai kapitalisasi pasar PTRO sebesar Rp 8,98 triliun.
Hitungan Kontan.co.id, market cap gabungan dari lima saham Prajogo Pangestu ini menyentuh Rp 2.455,62 triliun. Jumlah itu setara dengan 19,77% atau nyaris seperlima dari total market cap emiten di BEI sebesar Rp 12.420 triliun hingga akhir pekan ini.
Lonjakan signifikan saham-saham itu menjadikan Prajogo sebagai konglomerat dengan peningkatan harta tertinggi di dunia. Merujuk Forbes, total kekayaan Prajogo menembus US$ 71,1 miliar hingga Jum'at (17/5).
Kekayaan taipan berusia 80 tahun ini setara dengan Rp 1.134,4 triliun, dengan asumsi kurs Rp 15.960 per dolar Amerika Serikat. Selain berada di puncak konglomerat terkaya di Indonesia, Prajogo menjadi taipan terkaya ke-23 di dunia.
Baca Juga: Market Cap Lima Emiten Prajogo Pangestu Mencapai Hampir Seperlima Bursa Saham
Cuan Prajogo juga mengalir ke pasar saham, yang datang dalam wujud lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Punya bobot yang jumbo, kenaikan saham-saham Prajogo signifikan mendongkrak IHSG yang selama pekan ini mengakumulasi penguatan 3,22% ke level 7.317,23.
Secara bersamaan, pesta pora saham Prajogo membawa rotasi di jajaran konglomerasi penguasa bursa. Tanpa menghitung emiten plat merah, BEI masih dikuasai segelintir emiten dari grup konglomerasi.
Di jajaran top market cap, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dari Grup Djarum bertenggar di posisi kedua. Kemudian ada PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) kepunyaan Grup Salim.
Selanjutnya ada PT Bayan Resources Tbk (BYAN) milik Low Tuck Kwong, dan PT Astra International Tbk (ASII) dari grup konglomerasi Astra yang masih bertahan di 10 top market caps BEI.
Baca Juga: Kekayaan Konglomerat Prajogo Pangestu Tembus Rp 827 Triliun
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengamati rotasi saham di jajaran top market cap cukup volatile sejak April 2024. Saham bank big caps merosot imbas aksi profit taking dan kinerja yang cenderung di bawah ekspektasi.
"Posisi kapitalisasi pasar big banks bergeser setelah lama menempati urutan teratas," kata Ratih kepada Kontan.co.id, Jum'at (17/5).
Sementara itu, saham Prajogo terus menanjak. Dorongan datang dari sejumlah sentimen positif yang mengiringi, termasuk dari aksi akuisisi dan masuknya TPIA menjadi konstituen baru Indeks Standar Global Morgan Stanley Capital International (MSCI).