kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Harga Emas Anjlok Lebih 1%, Tertekan Penguatan Dolar Jelang Data Ketenagakerjaan AS


Rabu, 05 November 2025 / 05:04 WIB
Harga Emas Anjlok Lebih 1%, Tertekan Penguatan Dolar Jelang Data Ketenagakerjaan AS
ILUSTRASI. Batang emas dan koin Franc Swiss terlihat dalam ilustrasi foto yang diambil di Pabrik Pemisahan Emas dan Perak Austria “Oegussa” di Wina pada 7 November 2014. REUTERS/Leonhard Foeger/Foto File. Harga emas jatuh lebih dari 1% pada Selasa (4/11/2025), seiring menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi tiga bulan.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Harga emas jatuh lebih dari 1% pada Selasa (4/11/2025), seiring menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi tiga bulan dan pelaku pasar menanti data ekonomi AS untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan moneter The Fed.

Spot gold tercatat turun 1,5% menjadi US$ 3.940,75 per ons pada pukul 14.15 Waktu setempat, Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember melemah 1,3% menjadi US$3.960,50 per ons.

Penguatan dolar membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, mengatakan, 

Baca Juga: Harga Emas dan Perak Melemah pada Selasa (4/11), Ini Faktor Pendorongnya

"Dengan dolar yang terus menembus level tertinggi, pasar emas mendapatkan tekanan. Sebagian kekuatan dolar ini muncul karena kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada Desember semakin kecil."

Meskipun The Fed memangkas suku bunga minggu lalu, Ketua The Fed Jerome Powell menyiratkan bahwa penurunan ini bisa menjadi yang terakhir tahun ini. 

Berdasarkan alat FedWatch dari CME Group, peluang pemotongan suku bunga pada pertemuan The Fed 9-10 Desember kini diperkirakan 71%, turun dari lebih 90% seminggu sebelumnya.

Emas, sebagai aset yang tidak menghasilkan bunga, biasanya diminati di lingkungan suku bunga rendah dan saat ketidakpastian ekonomi tinggi. Dengan kemungkinan terjadinya penutupan pemerintahan AS (government shutdown) yang bisa menjadi yang terlama, rilis data resmi pemerintah akan terhenti. 

Investor pun mulai lebih fokus pada laporan ekonomi non-resmi, termasuk ADP National Employment Report untuk Oktober yang akan dirilis Rabu (6/11/2025).

Baca Juga: Harga Emas Anjlok Lebih 1% Terdampak Penguatan Dolar AS dan Aksi Ambil Untung

Berbagai pernyataan pejabat The Fed menunjukkan perbedaan pandangan tentang bagaimana mengatasi kekurangan data ekonomi saat ini.

Harga emas, yang telah menguat 53% sepanjang tahun ini, telah turun lebih dari 9% dari rekor tertingginya pada 20 Oktober. 

Rhona O’Connell, analis StoneX, menilai, "Emas kehilangan sebagian kelebihannya, meski masih mencerminkan kekhawatiran atas independensi The Fed, kemungkinan stagflasi, serta risiko geopolitik dan ketegangan internasional. Penurunan ini merupakan koreksi yang sangat dibutuhkan."

Di pasar logam lainnya, perak spot turun 1,5% menjadi US$ 47,32 per ons, platinum melemah 1,8% ke US$ 1.538,05, dan palladium jatuh 3,1% menjadi US$ 1.400,30 per ons.

Selanjutnya: Koperasi Merah Putih Siap Menggaet Ritel Modern

Menarik Dibaca: 25 Ucapan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2025 Kreatif dan Inspiratif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×