kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

IHSG Diproyeksi Mixed, Pasar Tunggu Sinyal The Fed dan Data Ekonomi Domestik


Rabu, 05 November 2025 / 07:04 WIB
IHSG Diproyeksi Mixed, Pasar Tunggu Sinyal The Fed dan Data Ekonomi Domestik
ILUSTRASI. Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/02/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,40% ke level 8.241 pada perdagangan Selasa (4/11/2025).


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,40% ke level 8.241 pada perdagangan Selasa (4/11/2025). 

Koreksi ini terjadi di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta sikap pelaku pasar yang cenderung menunggu rilis sejumlah data ekonomi penting pekan ini.

Menurut Oktavianus Audi, VP of Equity Retail Kiwoom Sekuritas, pergerakan IHSG kemarin dipengaruhi oleh beberapa faktor. 

“Pertama, berlanjutnya depresiasi rupiah terhadap dolar AS seiring kebijakan agresif Bank Indonesia yang telah memangkas suku bunga acuan sebesar 150 basis poin sejak September 2024 hingga Oktober 2025,” ujarnya.

Baca Juga: IHSG Rebound di Awal November, Cermati Saham yang Paling Banyak Dijual Asing Kemarin

Audi menjelaskan, kebijakan moneter yang longgar tersebut mempersempit selisih (spread) suku bunga antara Bank Indonesia dan The Federal Reserve (The Fed), sehingga meningkatkan sensitivitas rupiah terhadap pergerakan dolar AS.

Selain itu, sikap The Fed yang memberikan sinyal campuran (mixed signal) terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember 2025 turut menambah ketidakpastian di pasar. 

Faktor lain yang ikut menekan IHSG adalah melambatnya kinerja sejumlah emiten di kuartal III-2025 dan pelemahan harga komoditas global. 

Harga emas turun di bawah US$ 4.000 per ons troi, sementara harga minyak mentah anjlok 1,4% akibat kekhawatiran kelebihan pasokan dari OPEC+.

Kendati demikian, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai pelemahan IHSG masih tergolong wajar. 

“Koreksi yang terjadi masih dalam fase uptrend. IHSG berpotensi melanjutkan konsolidasi dengan support di level 8.206 dan resistance di 8.272,” kata Herditya.

Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Masih Rawan Terkoreksi pada Rabu (5/11/2025)

Untuk perdagangan Rabu (5/11), ia memperkirakan pergerakan IHSG akan dipengaruhi dua sentimen utama, yaitu rilis data ketenagakerjaan AS dan data pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia.

Sementara itu, Audi memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dalam rentang support 8.150 dan resistance 8.320. 

“Apabila data pekerjaan AS menunjukkan pelemahan, peluang The Fed melonggarkan kebijakan moneternya semakin terbuka, dan hal ini bisa menjadi katalis positif bagi IHSG,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×