kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Naik, Investor Fokus Mencermati Laporan Pendapatan Perusahaan


Selasa, 06 Februari 2024 / 22:03 WIB
Wall Street Naik, Investor Fokus Mencermati Laporan Pendapatan Perusahaan
ILUSTRASI. Indeks utama Wal Steet naik pada awal perdagangan Selasa (6/2), karena investor fokus pada laporan pendapatan emiten. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wal Steet naik pada awal perdagangan Selasa (6/2), karena investor fokus pada laporan pendapatan emiten dan komentar dari pejabat Federal Reserve tentang arah suku bunga.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 12,78 poin, atau 0,03% ke level 38,392.90, S&P 500 naik 7,35 poin, atau 0,15%, ke level 4,950.16, sedangkan Nasdaq Composite naik 40,52 poin, atau 0,26% ke level 15,638.19.

Saham Eli Lilly melonjak 4,2% dalam perdagangan pre market setelah memperkirakan laba tahun 2024 di atas perkiraan, didorong oleh permintaan obat penurun berat badan Zepbound dan obat diabetes Mounjaro.

Baca Juga: Wall Street Tergelincir Setelah Bos The Fed Tampik Spekulasi Penurunan Bunga

Saham GE HealthCare Technologies naik 2,2% setelah perusahaan teknologi medis tersebut membukukan laba kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan.

Investor secara aktif memantau perkiraan dari dunia usaha dengan latar belakang tingginya biaya pinjaman dan kekhawatiran perlambatan yang terus berlanjut.

Wall Street mengawali pekan ini dengan catatan suram di sesi sebelumnya menyusul reli tajam S&P 500, yang mencatatkan 13 kenaikan mingguan dari 14 kenaikan mingguan. Pemotongan suku bunga oleh The Fed mungkin akan segera terjadi.

Namun, para pembuat kebijakan, termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell, telah secara aktif meremehkan ekspektasi pasar akan dimulainya pelonggaran kebijakan dengan cepat, yang merupakan tema utama dalam keputusan suku bunga bank sentral minggu lalu. 

Data pasar tenaga kerja dan aktivitas ekonomi yang kuat juga menambah spekulasi penurunan suku bunga.

Pernyataan dari para pengambil kebijakan bank sentral sepanjang hari ini, termasuk Loretta Mester dari Cleveland, akan masuk dalam daftar pantauan investor.

Dengan meredanya inflasi dan pasar tenaga kerja kembali ke keseimbangan yang lebih baik tanpa meningkatnya pengangguran secara signifikan, Deutsche Bank mengatakan pihaknya tidak lagi memperkirakan perekonomian AS akan memasuki resesi tahun ini.

Baca Juga: Wall Street Turun Imbas Kenaikan Yield US Treasury, Laporan Pendapatan Jadi Fokus

“Investor telah memperhitungkan semuanya sejak pertemuan Fed minggu lalu dan kejutan Non-Farm Payroll pada hari Jumat. Tingkat pengangguran masih sangat rendah, terutama mengingat tingkat suku bunga berada pada level tertinggi sejak tahun 2001 dan perekonomian terbukti sangat kuat,” kata David Morrison, senior analis pasar di Trade Nation.

"Pasar sekarang memperkirakan penurunan suku bunga antara 100-125 bps tahun ini, turun dari 150 bps pada minggu lalu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×