Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street turun lebih dari 1% pada akhir perdagangan Kamis (24/8), dipimpin penurunan Nasdaq. Investor gugup menjelang pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole Jumat (25/8).
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 373,56 poin, atau 1,08% ke level 34.099,42, S&P 500 turun 59,7 poin, atau 1,35%, ke level 4.376,31 dan Nasdaq Composite turun 257,06 poin, atau 1,87%, ke level 13.463,97.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,99 miliar saham dengan rata-rata 10,87 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Para bankir bank sentral dan pemimpin ekonomi lainnya berkumpul pada hari Kamis untuk simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Pidato Powell yang sangat dinantikan mengenai prospek ekonomi akan dirilis pada hari Jumat.
Baca Juga: Wall Street Turun, Pelaku Pasar Menunggu Sinyal The Fed Jelang Akhir Pekan
“Meskipun investor ingin fokus pada Nvidia dan ingin fokus pada teknologi, pasar masih merupakan pasar yang terobsesi oleh The Fed. Ini masih tentang apa yang akan dikatakan Jay Powell besok... yang mungkin menyebabkan investor menjadi penjual, bukan pembeli," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
Pasar menguat didukung kenaikan saham Nvidia minggu ini menjelang laporan perusahaan mengenai harapan bahwa perkiraannya dapat memperpanjang reli saham teknologi kecerdasan buatan tahun ini.
Nvidia pada Rabu malam memperkirakan pendapatannya jauh lebih kuat dari perkiraan di tengah permintaan chip kecerdasan buatannya dan mengatakan akan membeli kembali saham senilai US$ 25 miliar.
Data pada Kamis pagi menunjukkan klaim tunjangan pengangguran AS menunjukkan pasar pekerjaan yang masih kuat, berita yang menurut beberapa pihak dapat mendukung pesan hawkish The Fed mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Imbal hasil Treasury naik tipis.
Investor juga mencerna komentar dari Pejabat Fed Philadelphia Patrick Harker, yang dalam sebuah wawancara di CNBC pada hari Kamis yang mengatakan The Fed perlu mempertahankan pembatasan suku bunga untuk sementara waktu.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Saham Nvidia Melonjak Jelang Rilis Pendapatan
The Fed telah menaikkan suku bunga sejak Maret 2022 dalam upaya menurunkan inflasi, dan investor mencari kejelasan apakah akan terjadi kenaikan suku bunga lebih lanjut dan berapa lama The Fed berencana mempertahankan suku bunga tetap tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News