kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Dibuka Melemah, Fokus Investor Beralih ke Rilis Data Pekerjaan AS


Selasa, 05 Desember 2023 / 21:38 WIB
Wall Street Dibuka Melemah, Fokus Investor Beralih ke Rilis Data Pekerjaan AS
ILUSTRASI. Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (5/12), karena investor menanti serangkaian data ekonomi. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (5/12), karena investor menanti serangkaian data ekonomi, termasuk laporan pekerjaan yang akan menjadi indikator apakah Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada awal tahun depan.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 68,79 poin, atau 0,19% ke level 36,135.65, S&P 500 turun 12,53 poin, atau 0,27%, ke level 4,557.25, sedangkan Nasdaq Composite turun 59,09 poin, atau 0,42% ke level 14,126.40.

Mayoritas pedagang percaya bahwa The Fed mungkin telah mencapai akhir dari kebijakan pengetatan moneter, mengingat inflasi sedang menurun, dan hampir sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan. 

Menurut alat FedWatch CME Group, investor juga bertaruh suku bunga akan lebih rendah tahun depan, dengan 61% memperkirakan penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan Maret dan 87% pada bulan Mei. 

Baca Juga: Wall Street Melemah: S&P 500, Dow dan Nasdaq Terseret Koreksi Saham Megacaps

Namun, para pakar pasar telah menunjukkan bahwa investor mungkin terlalu optimis dalam memperkirakan penurunan suku bunga awal dan sekarang menunggu data ekonomi baru untuk isyarat kebijakan lebih lanjut.

"Kami berada dalam mode wait and see terkait angka lapangan kerja. Dengan kurangnya katalis baru, sulit bagi investor untuk bertahan dan tidak mengambil keuntungan," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B Kekayaan Riley di New York.

Hogan mengatakan investor juga memerlukan lebih banyak bukti yang menunjukkan soft landing perekonomian – di mana The Fed berhasil menurunkan inflasi, sekaligus menghindari resesi.

Survei Departemen Tenaga Kerja yang dijadwalkan pada pukul 10 pagi ET diperkirakan menunjukkan lowongan pekerjaan di AS turun menjadi 9,3 juta pada bulan Oktober dari sekitar 9,55 juta pada bulan September, menandakan melambatnya permintaan tenaga kerja. 

Baca Juga: Wall Street Melemah, Investor Menanti Data Ekonomi dan Sinyal Kebijakan Moneter

Pada hari Jumat, laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif untuk bulan November akan memberikan kejelasan yang lebih besar mengenai keadaan pasar tenaga kerja.

Investor juga akan menganalisis data aktivitas sektor jasa AS dari S&P Global dan Institute for Supply Management pada hari Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×