kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Wall Street Menguat Usai Gencatan Senjata Israel-Iran dan Sikap Wait and See The Fed


Selasa, 24 Juni 2025 / 22:46 WIB
Wall Street Menguat Usai Gencatan Senjata Israel-Iran dan Sikap Wait and See The Fed
ILUSTRASI. Wall Street ditutup menguat pada Selasa (24/6) waktu setempat, seiring meredanya ketegangan geopolitik. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Indeks saham utama di Wall Street ditutup menguat pada Selasa (24/6) waktu setempat, seiring meredanya ketegangan geopolitik setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Kabar tersebut menenangkan kekhawatiran investor terhadap potensi perluasan konflik di kawasan Timur Tengah yang kaya minyak.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat Selasa (24/6), Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran

Melansir Reuters, pukul 10:20 pagi waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 288,65 poin atau 0,68% ke 42.870,43.

Indeks S&P 500 menguat 45,35 poin atau 0,75% ke 6.070,52, sementara Nasdaq Composite melesat 206,04 poin atau 1,05% ke 19.837,01. Meski demikian, S&P 500 masih sekitar 1,3% di bawah rekor tertingginya.

Sektor keuangan dan teknologi memimpin penguatan di antara sub-sektor S&P 500, sementara saham energi mencatat pelemahan terdalam, mengikuti penurunan harga minyak mentah hampir 5% akibat meredanya risiko gangguan pasokan minyak dari kawasan Teluk.

Saham pertahanan seperti Lockheed Martin dan RTX Corp masing-masing turun 1,7% dan 2,5%.

Investor juga mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell terkait arah kebijakan suku bunga.

Powell menegaskan sikap bank sentral yang masih berhati-hati (wait-and-see), di tengah tekanan harga akibat tarif impor yang meningkat.

Baca Juga: Gencatan Senjata Dimulai! Trump Peringatkan Iran: Jangan Melanggarnya

“Tak diragukan lagi Trump menekan agar suku bunga dipangkas, tapi saya tidak melihat Powell akan mengalah,” ujar Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities.

Sebelumnya, Presiden Trump menyerukan gencatan senjata sebagai langkah balik yang mengejutkan, hanya beberapa hari setelah AS meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran dan Iran membalas dengan menyerang pangkalan militer AS di Qatar.

Meski sepanjang hari terdapat laporan pelanggaran gencatan senjata oleh kedua pihak, pelaku pasar tetap optimistis karena ketegangan berhasil diredam.

Presiden Trump sebelumnya sempat mengkritik keras Powell dan sempat memberi sinyal akan mengganti Ketua The Fed.

Namun, Wakil Ketua The Fed Michelle Bowman justru mendukung dimulainya siklus pemangkasan suku bunga pada Juli.

Sebaliknya, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan pemangkasan suku bunga belum diperlukan dalam waktu dekat, karena tekanan harga berasal dari tarif dan pasar tenaga kerja masih kuat.

Baca Juga: 11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (24/6) Petang

Pasar saat ini memprediksi setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025, dengan kemungkinan pemangkasan pertama terjadi pada September.

Di sisi data ekonomi, indeks kepercayaan konsumen AS versi Conference Board turun ke 93 pada Juni, lebih rendah dari ekspektasi analis yang memproyeksikan 100.

Fokus pasar selanjutnya tertuju pada data akhir Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2025 dan laporan inflasi PCE yang akan dirilis pekan ini oleh Departemen Perdagangan AS.

Saham-saham megacap menunjukkan kinerja beragam. Saham Tesla turun 1,4%, sementara saham perusahaan kripto seperti Coinbase Global naik 7% dan Strategy menguat 2,6% setelah harga Bitcoin menyentuh level tertinggi dalam sepekan.

Saham perusahaan pengiriman paket FedEx naik tipis 0,6% menjelang rilis laporan keuangan kuartalannya setelah pasar tutup.

Selanjutnya: Indonesia Races to Rescue Brazilian Hiker Stranded on Volcano Cliff for Four Days

Menarik Dibaca: Musim Liburan, Gangguan Perjalanan Whoosh Akibat Layang-Layang Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×