Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (7/3), setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, ekonomi dalam kondisi baik. Namun, saham masih mencatat kerugian mingguan karena ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan AS.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 222,64 poin atau 0,52% ke 42.801,72, S&P 500 naik 31,68 poin atau 0,55% ke 5.770,20 dan Nasdaq Composite naik 126,97 poin atau 0,70% ke 18.196,22.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, sektor utilitas, energi, teknologi dan perindustrian mencatat kenaikan terbesar. Sedangkan sektor keuangan dan konsumen primer mencatat penurunan terdalam.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 16,92 miliar saham dengan rata-rata 16,23 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Baca Juga: Wall Street Menguat Berkat Saham Energi Jumat (7/3), Pernyataan Powell Jadi Sorotan
Tiga indeks utama mengakhiri minggu dengan penurunan. Pada sesi sebelumnya, Nasdaq mengonfirmasi penurunan 10% dari titik tertinggi sepanjang masa di bulan Desember.
Dalam sepekan, S&P 500 turun 3,1%, Nasdaq Composite turun 3,45% dan Dow Jones Industrial Average turun 2,37%.
Powell mengatakan, bank sentral tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga dan menyuarakan kekhawatiran tentang kebijakan Presiden Donald Trump.
Pasar telah bergejolak minggu ini karena ketidakpastian tentang keputusan tarif Trump atas barang impor dari Kanada, Meksiko, dan China.
Powell mengatakan bahwa Fed akan mengambil pendekatan yang hati-hati terhadap pelonggaran kebijakan moneter. Ia menambahkan bahwa ekonomi saat ini berada dalam kondisi yang baik.
"Powell menyuarakan apa yang kita semua rasakan: kegelisahan bahwa meskipun penyesuaian yang dilakukan oleh pemerintah mungkin berhasil dan menempatkan negara pada posisi keuangan yang lebih baik, kecepatan dan sifat perubahan yang tidak menentu membuat sulit untuk memprediksi dan membuat rencana," kata Jamie Cox, mitra pengelola di Harris Financial Group di Richmond, Virginia.
"Jadi, tindakan terbaik saat itu terjadi adalah duduk dan menunggu."
Saham jatuh dalam perdagangan awal yang bergejolak, tetapi bangkit kembali setelah komentar Powell.
Data yang dirilis pada Jumat pagi menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat pada Februari dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, ribuan pemecatan pegawai federal baru-baru ini tidak tercermin dalam data tersebut.
Pengangguran naik hingga 4,1%, menambah kekhawatiran tentang ketahanan ekonomi.
Morgan Stanley dan Goldman Sachs telah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi mereka.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Jumat (7/3), Data Ketenagakerjaan AS Mengecewakan
"Ini adalah ketakutan akan pertumbuhan," kata Adam Hetts, manajer portofolio di Janus Henderson Investors.
"Beginilah rasanya beralih dari lingkungan tanpa pendaratan ke lingkungan pendaratan lunak (soft landing) dan itu tidak menyenangkan. Ini melibatkan serentetan data ekonomi yang tidak menyenangkan, dan pendorong utamanya adalah melemahnya belanja konsumen."
Pada hari Kamis, Trump menawarkan penangguhan tarif selama empat minggu yang dikenakannya pada impor dari Kanada dan Meksiko yang termasuk dalam pakta perdagangan bebas.
AS masih terlibat perang dagang dengan China.
Hambatan perdagangan timbal balik dan bea lainnya diperkirakan akan berlaku dalam minggu-minggu berikutnya.
Saham Hewlett Packard Enterprise merosot 12% setelah mengatakan perkiraan laba tahunannya akan terpengaruh oleh tarif AS.
Saham Costco turun 6% setelah peritel itu gagal memenuhi estimasi Wall Street pada laba kuartalan karena biaya barang dagangan meningkat.
Sedangkan saham Broadcom naik 8,6% setelah pembuat chip itu meredakan kekhawatiran investor tentang permintaan infrastruktur kecerdasan buatan dengan perkiraan kuartal kedua yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News