kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat Pada Rabu (30/8) Saat Data Ekonomi AS Melemah


Rabu, 30 Agustus 2023 / 21:43 WIB
Wall Street Menguat Pada Rabu (30/8) Saat Data Ekonomi AS Melemah
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street menguat pada hari Rabu karena data ekonomi baru mengindikasikan pelemahan ekonomi AS.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street menguat pada hari Rabu karena data ekonomi baru mengindikasikan pelemahan ekonomi Amerika Serikat (AS). Data terkini menjaga harapan Federal Reserve untuk menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan September.

Rabu (30/8) pukul 21.34 WIB, Dow Jones Industrian Average menguat tipis 0,06% ke 34.873. Indeks S&P 500 naik 0,30% ke 4.511. Nasdaq Composite menguat 0,34% ke 13.991. 

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan jumlah gaji swasta meningkat sebesar 177.000 pekerjaan pada bulan Agustus. Angka ini lebih rendah ketimbang perkiraan sebesar 195.000, menandakan pasar tenaga kerja yang melemah.

Angka produk domestik bruto (PDB) baru menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,1% pada kuartal kedua, lebih lambat dari perkiraan awal pertumbuhan 2,4%.

Baca Juga: IHSG Sempat Tembus 7.000 di Perdagangan Rabu (30/8), Begini Prediksi Esok

“Laporan tersebut benar-benar positif bagi pasar, meskipun agak lemah,” kata Thomas Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa The Fed hampir pasti tidak akan menaikkan (suku bunga) pada bulan September dan mereka memiliki beberapa opsi tersisa untuk akhir tahun ini.

Taruhan para pedagang terhadap The Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan September mencapai hampir 91%. Prediksi ini naik dari 88,5% sebelum data tersebut dirilis. Sementara perkiraan akan jeda pada bulan November naik menjadi hampir 59% dari sekitar 52% pada hari sebelumnya, menurut CME FedWatch Grup.

Investor sekarang menunggu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau personal consumption expenditures (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed dan angka non-farm payroll yang akan dirilis masing-masing pada hari Kamis dan Jumat. Kedua data ekonomi akan menjadi petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga.

Imbal hasil Treasury AS menurun setelah data gaji dan PDB. Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun bertahan di 4,09%.

Saham-saham pertumbuhan utama bergerak volatile. Beberapa analis mengaitkan volatilitas tersebut dengan volume perdagangan yang tipis. Apple naik 1%, sementara Tesla kehilangan 1,2%.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.966, BBNI, EXCL, MDKA Paling Banyak Net Buy Asing, Rabu (30/8)

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 naik pada awal perdagangan. Sektor energi memimpin kenaikan, naik 0,7%, karena harga minyak yang lebih tinggi.

Dow Jones yang memiliki siklus tinggi juga didorong oleh kenaikan Visa. Harga saham Visa naik 0,9% setelah sebuah laporan mengatakan Visa dan saingannya Mastercard yang menguat 1,3%, sedang bersiap untuk menaikkan biaya kartu kredit.

Saham-saham perusahaan-perusahaan Tiongkok yang tercatat di bursa efek di AS, termasuk PDD Holdings, JD.com, Baidu dan Alibaba, bervariasi ketika Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengutarakan keinginan perusahaan-perusahaan Amerika untuk berbisnis di Tiongkok setelah menjuluki perusahaan tersebut "tidak dapat diinvestasikan".

Saham HP Inc turun 10,3% karena pembuat komputer pribadi itu memangkas perkiraan tahunannya karena melambatnya permintaan. Harga saham Rite Aid turun 2,8% setelah S&P Global Ratings menurunkan peringkat pengecer obat tersebut karena meningkatnya risiko restrukturisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×