Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level psikologis 7.008 di perdagangan sesi pertama hari Rabu (30/8). IHSG mempersempit kenaikan menjadi hanya 0,13% ke level 6.966 di akhir perdagangan hari ini.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, saat ini posisi IHSG sedang berada di fase uptrend pada time frame jangka menengah.
“Memang tadi sudah menembus area 7.000, tetapi dalam jangka pendek kami mencermati adanya koreksi terlebih dahulu,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/8).
Penguatan IHSG ini berada di tengah sentimen negatif secara global. Federal Reserve masih bernada hawkish atas kebijakan suku bunga. The Fed diperkirakan akan menahan suku bunga pada pertemuan September nanti. Ditambah, perekonomian China masih cenderung melambat.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.966, BBNI, EXCL, MDKA Paling Banyak Net Buy Asing, Rabu (30/8)
Herditya merekomendasikan untuk mencermati sektor infrastruktur dan sektor barang baku. Dia juga memperkirakan IHSG akan menguji 6.939-6.955.
Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, dalam jangka pendek, ada potensi IHSG menguat ke 7.000 jika konsisten bertahan di atas 6.972.
Adapun faktor penguatan IHSG yang diperoleh dari beberapa sentimen. Baik sentimen eksternal maupun sentimen eksternal. Dari internal, didukung oleh faktor stabilitas fundamental ekonomi domestik.
Baca Juga: IHSG Menguat di Perdagangan Rabu (30/8), Simak Prediksi Esok
Dari eksternal, tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) diperkirakan tidak akan naik signifikan. Indikasinya adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) AS yang berada di bawah ekspektasi. Ini berdampak ke potensi pelemahan nilai tukar dolar AS.
“Ini membuat peluang The Fed untuk menerapkan kebijakan pengetatan moneter selanjutnya tidak akan terlalu besar, paling hanya 25 pasis point, kalau mengacu pada median in Fed's June Dot Plot lalu,” kata Nafan.
Nafan merekomendasikan sektor-sektor seperti, sektor energi, sektor barang konsumsi primer, sektor keuangan, dan sektor properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News