Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat (12/7). Sedangkan S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi intraday, di tengah spekulasi bahwa Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga pada bulan September serta sejumlah bank besar sahamnya jatuh setelah melaporkan hasil yang beragam.
Beberapa perusahaan besar bangkit kembali setelah sempat merosot di sesi sebelumnya. Apple dan Nvidia masing-masing naik lebih dari 1%. S&P 500 dan Dow melonjak ke level tertinggi sepanjang masa sebelum kehilangan sebagian besar keuntungannya pada penutupan.
Laba kuartal kedua JPMorgan Chase terangkat oleh kenaikan biaya perbankan investasi. Namun, saham bank terbesar di dunia itu merosot 1,2%.
Wells Fargo anjlok 6% setelah perkiraan lender terhadap pendapayan bunga kuartalannya meleset, sementara Citigroup turun 1,8% meskipun melaporkan lonjakan pendapatan perbankan investasi.
Baca Juga: Wall Street Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen dan Kinerja Emiten Bank Jumbo
Indeks bank S&P 500 kehilangan 1,5%.
Saham perusahaan kecil Russell 2000 menguat untuk hari ketiga berturut-turut, naik 1,1% lalu mencapai level tertinggi sejak 2022 dan Indeks S&P 400 Mid Cap naik 0,9%. Kedua indeks tersebut tertinggal dari S&P 500 tahun ini.
“Rotasi ke saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah masih berlanjut dan itu merupakan tanda positif secara keseluruhan,” kata Ryan Detrick, Kepala Strategi Pasar di Carson Group.
Saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500 adalah Tesla, dengan nilai saham senilai US$38 miliar. Saham produsen mobil listrik itu melonjak 3%.
S&P 500 naik 0,55% untuk mengakhiri sesi pada 5.615,35 poin.Nasdaq menguat 0,63% pada 18.398,45 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,62% menjadi 40.000,90 poin.Sepekan ini, S&P 500 naik 0,9%, Nasdaq bertambah 0,2% dan Dow naik 1,6%.
Dengan indeks saham diperdagangkan pada rekor tertingginya, investor bertaruh pada pertumbuhan laba yang kuat dari perusahaan-perusahaan di luar Nvidia dan perusahaan besar lainnya yang telah memperoleh manfaat dari pertumbuhan eksplosif dalam komputasi kecerdasan buatan.
Analis memperkirakan pendapatan kuartal kedua perusahaan-perusahaan S&P 500 akan melonjak 9,6%, dengan pertumbuhan yang kuat dari perusahaan teknologi. Namun data LSEG IBES menunjukkan penurunan pendapatan di bidang real estate, industri dan material.
Baca Juga: Bursa Australia Sentuh Rekor Tertinggi di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed
“Daya tarik tematik dari kisah AI masih sangat besar. Kami hanya perlu melihat perubahan pertumbuhan pendapatan yang berasal dari seluruh pasar, dan itu adalah sesuatu yang akan kami amati dengan cermat selama beberapa minggu ke depan,” kata Zachary Hill, Kepala Manajemen Portofolio di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.
Data menunjukkan harga produsen sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Juni. Namun, hal tersebut tidak banyak mengubah perkiraan penurunan suku bunga pertama pada September. Laporan ini mengikuti data yang menunjukkan penurunan mengejutkan pada harga konsumen AS pada hari Kamis.
Menurut FedWatch CME Group, pedagang bertaruh pada peluang penurunan suku bunga pada bulan September naik menjadi 94%, padahal proyeksi pekan lalu masih berada di kisaran 78%.Saham-saham yang menguat melebihi jumlah saham-saham yang melemah dalam S&P 500 dengan rasio 4,1 banding 1.
Baca Juga: Naik Terlalu Tinggi, Saham Tesla Diturunkan Peringkatnya
S&P 500 membukukan 62 titik tertinggi baru dan tidak ada titik terendah baru. Nasdaq mencatat 170 titik tertinggi baru dan 36 titik terendah baru.
Volume di bursa AS relatif kecil, dengan 11,3 miliar lembar saham diperdagangkan. Ini lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata 11,6 miliar lembar saham pada 20 sesi sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News