kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street Dibuka Turun Selasa (9/1), Imbal Hasil US Treasury Menekan Saham Megacaps


Selasa, 09 Januari 2024 / 21:49 WIB
Wall Street Dibuka Turun Selasa (9/1), Imbal Hasil US Treasury Menekan Saham Megacaps
ILUSTRASI. Wall Street


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka lebih rendah pada hari Selasa (9/1), dengan saham-saham megacaps tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

Para pelaku pasar mengurangi ekspektasi untuk memulai penurunan suku bunga lebih awal menjelang laporan inflasi yang akan dirilis pada akhir pekan ini.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 159,46 poin atau 0,42% pada pembukaan perdagangan ke 37.523,55.

Baca Juga: Wall Street Melesat, Boeing Anjlok 8% Membatasi Kenaikan Dow Jones

S&P 500 dibuka lebih rendah 21,61 poin atau 0,45% pada 4.741,93. Sementara Nasdaq Composite turun 99,64 poin atau 0,67% menjadi 14.744,13 pada pembukaan perdagangan.

Saham-saham raksasa Apple, Alphabet dan Amazon.com tergelincir masing-masing 0,8% dalam perdagangan premarket.

Setelah mendorong lonjakan lebih dari 2% di Nasdaq yang penuh dengan teknologi pada hari Senin, hari terbaiknya sejak November.

Indeks S&P 500 juga mendekati level penutupan tertinggi yang dicapai dua tahun lalu.

Namun, Nvidia melawan tren dengan kenaikan 0,5% setelah ditutup pada rekor tertinggi karena meluncurkan komponen kecerdasan buatan baru.

Baca Juga: IHSG Anjlok Pada Sesi Terakhir Perdagangan 9 Januari 2024

"Valuasi untuk banyak perusahaan-perusahaan tersebut (teknologi besar dan 7 perusahaan yang luar biasa) tumbuh cukup kuat ... tetapi pertumbuhan pendapatan selama dua hingga lima tahun terakhir telah menurun," kata Paul Nolte, senior wealth adviser and market strategist di Murphy & Sylvest.

Data inflasi konsumen dan produsen, yang diharapkan pada hari Kamis dan Jumat, akan menjadi sangat penting untuk petunjuk mengenai arah kebijakan moneter The Fed.

"The Fed tidak akan agresif dalam memangkas suku bunga karena inflasi akan tetap agak tinggi dan pertumbuhan ekonomi akan terus cukup kuat," kata Nolte.

Juga yang menekan aset-aset berisiko, imbal hasil dari surat utang AS bertenor lebih pendek dan lebih panjang, yang merupakan cerminan dari ekspektasi suku bunga, berada di atas 4%.

Para pelaku pasar melihat peluang 58% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin di bulan Maret, berdasarkan FedWatch Tool dari CME Group.

Atau turun dari 64% di hari Senin, menyusul sinyal-sinyal yang beragam dari para pembuat kebijakan mengenai waktu pemangkasan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×