kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Wall Street Dibuka Menguat Meski Angka PDB AS Lebih Rendah Daripada Prediksi


Kamis, 23 Februari 2023 / 21:45 WIB
Wall Street Dibuka Menguat Meski Angka PDB AS Lebih Rendah Daripada Prediksi
ILUSTRASI. Wall Street dibuka menguat pada hari Kamis (23/2) karena perkiraan penjualan yang kuat dari Nvidia.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka menguat pada hari Kamis (23/2) karena perkiraan penjualan yang kuat dari Nvidia mengangkat harga produsen chip. Sementara kejutan penurunan klaim pengangguran mingguan menambah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga lebih lama.

Kamis (23/2) pukul 21.35 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,35% ke 33.160. Indeks S&P 500 naik 0,67% ke 4.017. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 0,88% ke 11.607.

Harga saham Nvidia Corp melonjak 12,3% dalam perdagangan premarket setelah produsen chip tersebut memperkirakan penjualan triwulanan di atas perkiraan. Nvidia juga melaporkan lonjakan penggunaan chipnya untuk mendukung layanan kecerdasan buatan seperti chatbots.

Saham produsen chip lain seperti Broadcom Inc, Qualcomm Inc, Intel Corp dan Advanced Micro Devices Inc menguat antara 1,2% dan 4,9%. Di sisi lain, data data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun di minggu lalu.

Baca Juga: IHSG Bisa Kuat di Akhir Tahun 2023, Reksadana Saham Diprediksi Masih Positif

"Investor tidak menarik terlalu banyak perhatian pada data ekonomi yang dirilis dan Anda mendapat sedikit kejutan di saham yang sangat populer seperti Nvidia," kata Robert Pavlik, Manajer Portofolio Senior di Dakota Wealth kepada Reuters.

Sebuah laporan terpisah menegaskan bahwa ekonomi tumbuh dengan kokoh pada kuartal keempat. Tapi, sebagian besar peningkatan output berasal dari barang yang tidak terjual di bisnis.

Produk domestik bruto (PDB) AS meningkat 2,7% secara tahunan pada kuartal keempat 2022. Angka estimasi kedua dari pemerintah AS ini lebih rendah ketimbang prediksi ekonom yang meramalkan kenaikan 2,9%.

Indeks acuan S&P 500 melemah untuk hari keempat pada hari Rabu. Tekanan pasar saham terjadi karena risalah dari pertemuan Fed menunjukkan hampir semua pembuat kebijakan mendukung lebih banyak kenaikan suku bunga. Tapi, para pejabat bank sentral setuju bahwa kenaikan suku bunga akan lebih kecil sehingga membuat mereka mengkalibrasi lebih baik dengan data yang masuk.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat Pada Jumat (24/2), Berikut Sentimennya

Setelah bulan Januari yang kuat, pasar saham telah memasuki titik yang bergejolak pada Februari. Upaya The Fed untuk membawa inflasi dalam target 2%, ekonomi yang tangguh, dan komentar hawkish oleh pejabat bank sentral telah mengipasi kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Kekhawatiran itu akan berada di benak para pedagang saat mereka menilai pernyataan dari Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly pada Kamis ini. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan koreksi dalam tiga bulan ke depan meskipun mereka memperkirakan S&P 500 naik 5% pada akhir tahun.

Pada awal perdagangan hari ini, harga saham eBay Inc turun 5,5% setelah peringatan permintaan suram pada paruh pertama tahun 2023. Belanja konsumen tertekan di dalam negeri dan di Eropa.

Harga saham Moderna Inc turun 4,4% setelah pembuat vaksin itu menegaskan kembali perkiraan penjualan tahunannya sebesar US$ 5 miliar untuk vaksin Covid-19 meskipun penjualan kuartal keempatnya melebihi perkiraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×