kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall St Turun Seiring Jatuhnya Saham Oracle Selasa (12/9), Data Inflasi Dinanti


Selasa, 12 September 2023 / 21:33 WIB
Wall St Turun Seiring Jatuhnya Saham Oracle Selasa (12/9), Data Inflasi Dinanti
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street turun pada hari Selasa (12/9) karena terseret penurunan saham Oracle. Sementara para investor menunggu data inflasi utama pada akhir pekan ini untuk mendapatkan petunjuk mengenai tingkat suku bunga The Fed.

Melansir Reuters, pukul 9:42 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 44,48 poin atau 0,13% pada 34.619,24, S&P 500 turun 6,78 poin atau 0,15% pada 4.480,68, dan Nasdaq Composite turun 18,30 poin atau 0,13% pada 13.899,59.

Saham penyedia layanan cloud, Oracle turun 11,5% ke level terendah satu hari dalam sebulan. Setelah memperkirakan pendapatan kuartal saat ini di bawah target dan meleset dari ekspektasi kuartal pertama.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Selasa (12/9), Brent ke US$91,80 dan WTI ke US$88,64

Para investor menunggu data harga konsumen bulan Agustus yang akan dirilis pada hari Rabu (13/9) dan data harga produsen yang dijadwalkan pada hari Kamis (14/9), yang akan diikuti oleh keputusan kebijakan The Fed pada tanggal 20 September.

Kenaikan harga minyak baru-baru ini dan data ekonomi yang kuat telah memicu kekhawatiran akan inflasi yang membandel. Sehingga mengaburkan peluang untuk mengakhiri pengetatan kebijakan moneter AS.

"Orang-orang sedikit khawatir mengenai harga energi yang meningkat cukup agresif dalam beberapa minggu terakhir dan hal ini menimbulkan beberapa kekhawatiran saat kita menantikan bulan November," ujar Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital LLC.

"Tampaknya Fed akan melewatkan kenaikan suku bunga di bulan September, namun data inflasi yang kita dapatkan antara sekarang dan November sangatlah penting dan pasar berada pada titik di mana pengetatan lebih lanjut dapat menjadi sedikit berlebihan dan merupakan hambatan besar."

Para trader melihat peluang 91% untuk suku bunga tetap pada level saat ini di bulan September dan kemungkinan mendekati 53% untuk jeda di bulan November, sesuai dengan CME FedWatch Tool.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Terkoreksi Selasa (12/9), Menanti Data Inflasi AS

Para investor juga akan memantau keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis (14/9), di mana bank sentral tersebut terlihat akan mempertahankan suku bunga setelah sembilan kali kenaikan berturut-turut.

Hari ini, saham-saham energi naik 1,7%, memimpin kenaikan di antara sektor-sektor utama S&P 500 karena harga minyak naik 1% dipicu prospek pasokan yang lebih ketat.

Saham-saham megacaps Amazon.com dan Microsoft masing-masing turun 0,7% dan 0,5%. Sementara Apple tergelincir 0,4% menjelang peluncuran jajaran iPhone 15 terbarunya di tengah ketidakpastian akses pasar di China dan persaingan yang semakin ketat.

Saham WestRock melonjak 6,4% karena setuju untuk merger dengan Smurfit Kappa dari Eropa untuk menciptakan perusahaan kertas dan kemasan terbesar di dunia yang bernilai hampir US$20 miliar.

Baca Juga: Wall Street Menguat Pada Senin (11/9), Data Inflasi AS Paling Ditunggu Pekan Ini

Saham Paramount Global naik 1,0% karena sebuah laporan mengatakan bahwa pemegang saham utama National Amusements telah mencapai kesepakatan restrukturisasi utang dengan para krediturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×