kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wall Street Turun Hari Ini, Pasar Menunggu Rilis Data Penting AS Sepanjang Pekan


Senin, 08 Mei 2023 / 21:50 WIB
Wall Street Turun Hari Ini, Pasar Menunggu Rilis Data Penting AS Sepanjang Pekan
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street melemah di awal perdagangan Senin (8/5).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street melemah di awal perdagangan Senin (8/5). Pukul 21.37 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,28% ke 33.580. Indeks S&P 500 melorot 0,21% ke 4.127. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,32% ke 12.196.

Pendapatan yang suram dari perusahaan termasuk Tyson Foods dan Catalent mengaburkan rebound di saham perbankan regional menjelang rilis angka inflasi utama pekan ini.

Harga saham Catalent Incarlent turun 26%, yang merupakan penurunan terbesar pada indeks acuan S&P 500. Produsen obat ini memperkirakan pendapatan dan laba inti yang lebih rendah pada tahun 2023.

Harga saham Tyson Foods turun 12,3% karena penurunan kinerja kuartalan yang mengejutkan. Perusahaan ini pun menurunkan perkiraan pendapatan setahun penuh, karena harga untuk daging sapi dan babi menurun.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat pada Selasa (9/5), Berikut Saham Pilihan Untuk Esok

Sementara harga saham bank regional memperluas keuntungan dari rebound pada hari Jumat lalu. Harga saham Pacwest Bancorp melonjak 19,9% setelah bank ini memotong dividen triwulanannya untuk meningkatkan modal.

Harga saham Western Alliance Bancorp dan Zions Bancorp naik masing-masing 3,9% dan 3,2%. Saham bank-bank regional pekan lalu jatuh terkait dengan runtuhnya First Republic Bank.

Perhatian pasar akan tertuju pada data inflasi Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Rabu (10/5). Indeks harga konsumen atawa consumer price index (CPI) kemungkinan naik 0,4% pada bulan April setelah naik 0,1% pada bulan Maret. Sementara jika dikurangi komponen makanan dan energi yang tidak stabil, CPI kemungkinan meningkat 0,4% bulan lalu.

Baca Juga: Meski Masih Merah, Saham Sektor Konsumer Diprediksi Positif di Tahun 2023

Data harga produsen (PPI), klaim pengangguran mingguan, dan sentimen konsumen akan dirilis sepanjang pekan ini. Data minggu ini akan membantu investor tidak hanya untuk menilai apakah siklus pengetatan agresif Federal Reserve, termasuk kenaikan suku bunga 25 basis poin terbaru minggu lalu, berhasil menekan inflasi tetapi juga apakah ketakutan stagflasi didasarkan pada kenyataan.

"Kami sedang dalam kevakuman informasi sekarang, menunggu data inflasi berikutnya. Dan itulah mengapa Anda melihat beberapa ketidakpastian di pasar," kata Thomas Hayes, chairman di Great Hill Capital LLC kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×