kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,18   12,88   1.42%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat Pada Senin (11/9), Data Inflasi AS Paling Ditunggu Pekan Ini


Selasa, 12 September 2023 / 05:52 WIB
Wall Street Menguat Pada Senin (11/9), Data Inflasi AS Paling Ditunggu Pekan Ini
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street menguat pada perdagangan Senin (11/9).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga indeks utama Wall Street menguat pada perdagangan yang berakhir pagi ini. Senin (11/9), Dow Jones Industrial Average naik 0,25% menjadi 34.663,72. Indeks S&P 500 naik 0,67% menjadi berakhir pada 4.487,46 poin. Nasdaq menguat 1,14% pada 13.917,89. 

Nasdaq ditutup menguat tajam pada hari Senin karena Tesla melonjak di tengah optimisme seputar kecerdasan buatan. Sementara investor menunggu data inflasi yang akan dirilis pekan ini.

Harga saham Tesla menguat 10% setelah Morgan Stanley meningkatkan rekomendasi saham produsen mobil listrik ini menjadi overweight dari equal-weight. Morgan Stanley mengatakan, superkomputer Dojo milik Tesla dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan hampir US$ 600 miliar.

Saham-saham megacaps lainnya juga meningkat. Harga saham Amazon naik 3,5% dan Microsoft bertambah 1,1%. Harga Meta Platforms melonjak 3,25% setelah sebuah laporan pada hari Minggu mengatakan platform media sosial ini sedang mengerjakan sistem AI baru yang lebih kuat.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Kembali Menguat Pada Selasa (12/9), Simak Rekomendasi Saham Berikut

Harga saham Walt Disney bertambah 1,2% dan Charter Communications naik 3,2% setelah mereka mencapai kesepakatan untuk program Disney, termasuk ESPN, untuk kembali ke layanan kabel Spectrum hanya beberapa jam sebelum dimulainya NFL "Monday Night Football."

Investor menantikan data indeks harga konsumen bulan Agustus yang akan dirilis pada hari Rabu (13/9) untuk mendapatkan petunjuk tentang seberapa dekat Federal Reserve dalam mengakhiri kampanye kenaikan suku bunganya. Hal ini akan diikuti oleh data harga produsen pada hari Kamis (14/9).

Sebuah survei yang dilakukan The Fed di New York menunjukkan pandangan masyarakat Amerika secara keseluruhan terhadap inflasi tidak banyak berubah pada bulan Agustus. Responden memperkirakan kenaikan harga rumah dan makanan, sementara mereka memperkirakan kesehatan keuangan pribadi akan lebih buruk.

“Apa yang kami lihat adalah banyak sentimen positif yang benar-benar terkait dengan bullish di sekitar kemungkinan angka CPI dan PPI yang lebih sesuai dengan moderasi,” kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York kepada Reuters. Dia menyebut, selama angka inflasi bulan Agustus berada dalam kisaran ekspektasi, kita akan melihat The Fed menjauh dari kenaikan suku bunga tambahan.

Baca Juga: IHSG Menguat pada Senin (11/9), Begini Proyeksinya untuk Selasa (12/9)

Wall Street mencatat penurunan mingguan pada pekan lalu. Kenaikan harga minyak baru-baru ini dan data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan memicu kekhawatiran akan inflasi yang tinggi dan suku bunga yang tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Para pedagang yang tercermin dalam CME FedWatch Tool melihat peluang sebesar 93% bank sentral akan mempertahankan suku bunganya pada tingkat saat ini pada pertemuan bulan September. Para trader juga memperkirakan peluang jeda kenaikan suku bunga pada bulan November adalah sebesar 57%.

Pejabat Fed telah memasuki periode blackout, di mana mereka biasanya tidak memberikan komentar publik, hingga keputusan kebijakan diambil pada 20 September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×