kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Walaupun Bukan Blue Chip, Saham Properti Ini Diprediksi Punya Prospek Cerah Di 2024


Rabu, 10 Januari 2024 / 07:46 WIB
Walaupun Bukan Blue Chip, Saham Properti Ini Diprediksi Punya Prospek Cerah Di 2024
ILUSTRASI. Walaupun Bukan Blue Chip, Saham Properti Ini Diprediksi Punya Prospek Cerah Di 2024 . KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis rekomendasi beli dua saham properti. Meskipun saham properti ini bukanlah kategori saham blue chip, tapi saham tersebut memiliki prospek cerah tahun 2024.

Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek dengan nilai pasar besar dan fundamental kuat. Saham blue chip menjadi banyak pilihan investasi para investor besar karena tidak mudah digunakan untuk spekulasi sehingga lebih kecil risiko.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham blue chip biasanya tergabung di dalam indeks LQ 45. Untuk periode Agustus 2023-Februari 2024, tidak ada saham properti yang masuk indeks LQ 45.

Nah saham properti non blue chi yang menjadi pilihan analis adalah saham BSDE dan CTRA.

Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Indonesia Chang-kun Shin merekomendasikan overweight untuk sektor properti dengan rekomendasi beli untuk saham BSDE dengan target harga Rp 1.650 per saham dan CTRA Rp 1.470 per saham. 

 

Menurut Shin, kinerja emiten sektor properti tahun 2024 diperkirakan akan jauh lebih baik setelah menghadapi tantangan berat di tahun 2023.

Sektor properti menghadapi tantangan yang besar di tahun 2023, mulai dari mulai dari inflasi hingga berlanjutnya pengetatan kebijakan suku bunga dari bank sentral.

“Sehingga, stimulus PPN DTP yang diberikan pemerintah akan menjadi pendorong pertumbuhan sektor properti. Sebab, sejak tahun 2018-2022, sektor properti menyumbang 16% terhadap PDB Indonesia,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (9/1).

Shin melihat, geliat sektor properti di tengah dorongan stimulus diskon 100% PPN DTP akan meningkat dan berdampak positif terhadap marketing sales emiten, khususnya yang bersegmentasi middle to low pada penjualan landed house.

Oleh karena itu, di tahun 2024, kinerja sektor properti akan lebih baik dengan beberapa sentimen pendorong. Pertama, berlanjutnya stimulus diskon PPN dari pemerintah.

Kedua, potensi terjadinya pelonggaran kebijakan suku bunga global dan domestik. Ketiga, terkendalinya inflasi yang berpotensi menumbuhkan daya beli dengan target pertumbuhan ekonomi dari pemerintah di atas 5%.

“Terakhir, tingkat kebutuhan hunian yang masih tinggi. Hal ini terlihat dari angka backlog di tahun 2023 sebanyak 9,9 juta unit,” paparnya.

Itulah rekomendasi saham non blue chip untuk perdagangan hari ini, Rabu 10 Januari 2024. Ingat, segala risiko investasi atas pembelian dan penjualan saham menjadi tanggung jawab Anda sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×