kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Industri Rokok Punya Prospek Cerah, Simak Rekomendasi Saham GGRM dan HMSP


Kamis, 20 Juli 2023 / 17:24 WIB
Industri Rokok Punya Prospek Cerah, Simak Rekomendasi Saham GGRM dan HMSP
ILUSTRASI. Industri Rokok Punya Prospek Cerah, Simak Rekomendasi Saham GGRM dan HMSP


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten sektor rokok masih memiliki prospek yang cerah hingga akhir tahun didorong oleh kenaikan harga jual yang tinggi, meskipun volume penjualan berpotensi turun. 

Sebelumnya, keputusan pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok rata-rata sebesar 10% pada tahun 2023 dan 2024. Secara rinci, kenaikan untuk golongan Sigaret Kretek Mesin (SKM) rata-rata 11,5% - 11,75%, Sigaret Putih Mesin (SPM) naik rata-rata 11% -12%, dan Sigaret Kretek Pangan (SKP) naik sebesar 5%.

Analyst MNC Sekuritas Raka Junico mengatakan kenaikan CHT tidak bisa dihindari seiring terus meningkatnya anggaran pendapatan cukai serta target penurunan prevalansi perokok anak.

Baca Juga: Kebijakan Tarif Cukai Pangkas Laba Emiten Rokok, Cermati Rekomendasi Analis

Raka melihat salah satu langkah mitigasi yang dapat dilakukan para emiten rokok dengan menyesuaikan kenaikan harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP) secara berkala untuk mengamankan profitabilitas.

"Tentunya hal tersebut akan membuat volume cenderung turun seiring perilaku downtrading masyarakat," jelasnya kepada Kontan, Kamis (20/7).

Menurut Raka emiten rokok masih memiliki prospek yang masih cerah, didorong oleh penyesuaian ASP serta inovasi produk pada segmen SKT yang memiliki tarif CHT yang lebih rendah.

 

Adapun, katalis positif bagi emiten rokok yaitu pada tahun politik, yang diharapkan menjadi penopang pada kenaikan volume. Sementara sentimen negatif berasal dari perlambatan penyesuaian ASP sehingga profitabilitas dapat tergerus kembali.

Sementara, dalam riset Bahana Sekuritas, Senin (19/6). Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya melihat saat ini telah terjadi kenaikan harga eceran untuk hampir semua merek rokok. Kenaikan harga eceran bulan Juni 2023 terutama terjadi pada merek non-tier 1.

Baca Juga: Kenaikan Tarif Cukai Masih Membebani, Cek Prospek Saham Emiten Rokok




TERBARU

[X]
×