kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Trump Buka Pintu Kripto Masuk Rekening Pensiun, Bitcoin Diproyeksi Sentuh US$ 150.000


Minggu, 10 Agustus 2025 / 07:10 WIB
Trump Buka Pintu Kripto Masuk Rekening Pensiun, Bitcoin Diproyeksi Sentuh US$ 150.000
ILUSTRASI. Bitcoin dapat dimasukkan ke dalam instrumen rekening pensiun (retirement account) di AS


Reporter: Adzira Febriyanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengizinkan aset kripto, termasuk Bitcoin, untuk dimasukkan ke dalam instrumen rekening pensiun (retirement account) di AS.

Kebijakan ini dinilai akan menjadi katalis besar bagi pasar kripto global karena membuka peluang arus dana triliunan dolar masuk ke Bitcoin.

Pendiri exchange Triv, Gabriel Rey, menyebut bahwa kebijakan tersebut sebagai langkah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ini very big move. Dulu mereka harus lewat strategi tertentu, sekarang bisa membeli Bitcoin langsung. Artinya, pasarnya terbuka dalam triliunan dolar. Kalau kita ambil contoh hanya 1%–3% saja masuk, jumlah dana yang mengalir ke pasar Bitcoin sekarang akan sangat besar,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Minggu, (10/8/2025). 

Gabriel menambahkan, sebelumnya investor di AS yang ingin menempatkan Bitcoin ke dalam portofolio pensiun harus menggunakan jalur investasi alternatif yang lebih rumit.

Dengan regulasi baru ini, proses menjadi lebih sederhana dan legal secara langsung, sehingga minat investor institusional maupun individu diyakini akan meningkat signifikan.

Baca Juga: Ether Tembus US$4.000! Pertama Kalinya Sejak Desember 2024, Dominasi Bitcoin Tergerus

Selain kebijakan Trump, Gabriel menilai faktor lain yang akan mempengaruhi harga Bitcoin adalah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Menurutnya, potensi pemangkasan suku bunga acuan sebesar 1% menjadi salah satu sentimen yang tengah ditunggu pelaku pasar. 

Gabriel pun optimistis, kombinasi antara kebijakan Trump dan potensi pelonggaran moneter The Fed akan menjadi dorongan kuat bagi Bitcoin untuk mencetak rekor harga baru.

“Sekitar US$ 150.000 should be achievable,” tegasnya.

Kebijakan ini juga dinilai sebagai sinyal bahwa pemerintah AS semakin membuka diri terhadap adopsi aset digital secara luas, yang dapat mendorong pertumbuhan industri kripto dan meningkatkan partisipasi investor di sektor ini.

Meski demikian, Gabriel mengingatkan bahwa kripto tetap memiliki volatilitas tinggi sehingga investor perlu mengelola risiko dengan bijak.

“Saya rasa itu akan terjadi sooner or later. Ketika itu terjadi, saham Amerika dan Bitcoin masih akan naik, lalu turun. Perkiraannya terjadi di kuartal pertama 2026,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×