kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Ketidakpastian Global Tinggi, Begini Skenario Bullish dan Bearish Aset Kripto


Kamis, 01 Mei 2025 / 20:59 WIB
Ketidakpastian Global Tinggi, Begini Skenario Bullish dan Bearish Aset Kripto
ILUSTRASI. Bitcoin coins lying on a table. IMAGO/Andreas Franke


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto mulai bergerak menguat. Meski begitu, ketidakpastian global yang tinggi masih membayangi prospeknya.

Berdasarkan coinmarketcap, Bitcoin (BTC) berada di US$ 95.661 pada Kamis (1/5) pukul 17.13 WIB atau naik 0,81% dalam 24 jam terakhir. Sepekan terakhir juga naik 3,46%, mengakumulasi penguatan 13,56% dalam sebulan terakhir.

Sejumlah aset kripto lainnya, seperti Ethereum (ETH), XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) juga mencetak penguatan sepekan terakhir. Secara berurutan, masing-masing naik 4,49%, 3,43%, 3,25%, dan 2,01%.

Baca Juga: Volatilitas Aset Kripto Tinggi, Begini Saran Upbit Indonesia

CEO Triv, Gabriel Rey menyebutkan bahwa pendorong nilai aset kripto dari meredanya tensi perang dagang. Selain itu, sejumlah koin tersebut juga terdorong proses ETF.

Misalnya, XRP yang digadang-gadang sebagai koin made in America. "Jadi, koin itu akan menerima prioritas untuk ETF, dan koin lainnya yang akan menerima ETF, yakni Cardano dan Solana," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/4).

Dengan penguatan ini, Gabriel berpandangan investor belum terlambat untuk masuk. Sebab, ia memproyeksikan dengan skenario bullish target harga BTC dikisaran US$ 120.000 - US$ 135.000.

"Skenario bullish pada Bitcoin ini sangat bergantung pada kondisi perekonomian global seperti suku bunga central bank, kekuatan indeks dollar, dan ETF inflows," sebutnya.

Baca Juga: Aset Kripto Disebut Bisa Bantu Topang Rupiah, Ini Penjelasannya

Gabriel memaparkan, selama ini pergerakan harga BTC memiliki korelasi cukup tinggi terhadap M2 World Money Supply. Kondisi perekonomian global seperti bank sentral sangat mempengaruhi nilai M2 World Money Supply ini.

Jika bank sentral menurunkan suku bunga, umumnya akan berpengaruh positif terhadap kenaikan M2 Money Supply. "Saat ini M2 Money Supply mengalami rebound kenaikan yang cukup tajam diikuti dengan rebound yang terjadi pada Bitcoin," terangnya.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga, nantinya akan diikuti melemahnya indeks dolar. Alhasil, mendorong naik nilai aset kripto.

Kemudian, Gabriel melihat ETF Inflow pada pekan ini juga terlihat terjadi kenaikan yang sangat signifikan di tengah ketidakpastian kebijakan ekonomi saat ini.

Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi suatu tanda potensi bahwa investor mulai melihat Bitcoin sebagai safe haven asset digital, seperti layaknya emas ditengah ketidakpastian ekonomi saat ini.

Baca Juga: Bitcoin Sempat Tembus US$95.000, Ini Cara Jual-Beli Kripto yang Aman untuk Pemula

Di sisi lain, juga terdapat skenario bearsih melalui dua kemungkinan. Pertama, jika terjadi pembalikan harga yang sangat kuat sehingga BTC ditutup di bawah level US$ 89.000, yang kemungkinan besar akan mendorong BTC sideways kembali di range US$ 80.000 - US$ 89.000.

Kedua, adanya skenario terjadinya double top pada Bitcoin yang menyebabkan harga dapat turun kembali ke support di harga US$ 60.000.

Salah satu katalis yang dapat menyebabkan skenario bearish ini adalah dibatalkannya rencana pemangkasan suku bunga oleh berbagai bank sentral akibat keputusan tarif AS. Katalis lainnya jika hasil negosiasi tarif ekspor-impor antar negara berakhir tidak baik sehingga menimbulkan eskalasi perang dagang.

"Hal itu dapat menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan menyebabkan banyak orang panik dan keluar dari high-risk asset seperti Bitcoin," imbuhnya.

Selanjutnya: Hari Buruh, Sinergi PalmCo dan Serikat Pekerja Berbuah Transformasi Mumpuni

Menarik Dibaca: Ini Peluang dan Tantangan dari Indonesia yang Mendapat Pengenaan Tarif Resiprokal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×