kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.314   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.191   23,79   0,33%
  • KOMPAS100 1.048   2,89   0,28%
  • LQ45 816   1,11   0,14%
  • ISSI 225   0,75   0,33%
  • IDX30 426   -0,07   -0,02%
  • IDXHIDIV20 505   0,05   0,01%
  • IDX80 118   0,07   0,06%
  • IDXV30 120   0,35   0,29%
  • IDXQ30 139   -0,15   -0,11%

Virus corona kian meluas, bagaimana efeknya ke emiten tekstil dan garmen?


Kamis, 19 Maret 2020 / 21:06 WIB
Virus corona kian meluas, bagaimana efeknya ke emiten tekstil dan garmen?
ILUSTRASI. Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex. Persebaran virus corona di Indonesia maupun belahan dunia lainnya berpotensi mempengaruhi bisnis produsen tekstil dan garmen.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

Selain itu, Sritex akan terus menjaga likuiditas, efisiensi biaya operasional, serta biaya produksi. Bersama dengan industri lain, Sritex juga tengah menunggu stimulus dari pemerintah, berupa keringanan pajak dan penurunan harga gas industri. 

Bernada serupa, produsen garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX) juga belum mencatatkan adanya pembatalan pesanan dari para pelanggannya yang mayoritas berasal dari luar negeri.  

Baca Juga: Analis: Buyback harus direalisasikan untuk dongkrak optimisme pasar

"Sampai sekarang tetap aman, masih sesuai jadwal. Bahan baku juga sudah normal," kata Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni. 

Menurut dia, sepanjang Indonesia tidak memberlakukan lockdown, maka bisnis Pan Brothers akan tetap bisa berjalan normal. Pada tahun ini, Pan Brothers menargetkan penjualannya dapat tumbih 10%-15%.  

Sampai dengan kuartal-III 2019, perusahaan ini mencatatkan penjualan US$ 491,86 juta yang mana 90%-nya disumbang oleh penjualan ekspor. Sementara itu, Sritex menargetkan penjualannya pada 2020 dapat tumbuh 6%-8%. 

Baca Juga: Investor perlu perhatikan hal-hal berikut bila mau ikut buyback saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×