kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Kinerja Emiten Semen di Kuartal II Diproyeksi Masih Lesu, Cek Rekomendasi Analis


Jumat, 23 Mei 2025 / 10:36 WIB
Kinerja Emiten Semen di Kuartal II Diproyeksi Masih Lesu, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Truk molen Semen Tiga Roda dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) beraktivitas pada proyek pembangunan gedung di Jakarta, Rabu (16/10/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja emiten semen diproyeksi masih belum menguat pada kuartal kedua tahun 2025. Sejumlah tantangan jadi pemicu. Salah satunya, belum membaiknya permintaan semen di dalam negeri.

Kondisi ini berkaca pada penjualan semen nasional pada kuartal I-2025.

Di sepanjang Januari-Maret 2025, penjualan semen nasional hanya 13,16 juta ton, turun 7,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Dari sisi pasar, penjualan semen curah di wilayah Jawa turun 4,1% (yoy) dan non Jawa terkontraksi 30,4% yoy di kuartal I-2025.

Baca Juga: Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Tebar Dividen Rp 259 per Saham, Simak Jadwalnya

Chief Executive Officer (CEO) Edvisor Provina Visindo, Praska Putrantyo memperkirakan, tantangan yang dihadapi emiten semen masih cukup berat selepas kuartal I 2025. 

Faktor utama adalah volatilitas harga batubara. Komoditas ini jadi salah satu bahan baku produksi semen.

Sentimen tersebut dapat menekan margin laba emiten semen di tengah kelebihan pasokan di pasar. 

"Efisiensi biaya untuk infrastruktur seperti IKN bisa menekan volume material semen untuk pembangunan, meski masih ada proyek infrastruktur lain pemerintah yang bisa mendongkrak permintaan semen," kata Praska, Kamis (22/5).

Baca Juga: Startegi Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Perbaiki Kinerja

Meski begitu, keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuannya pada Rapat Dewan Gubernur pada Rabu (21/5), diharapkan dapat mendongkrak penjualan properti residensial. Kebutuhan semen pun bisa meningkat dan menguntungkan bagi emiten produsen.

 

Research Analyst Phintraco Sekuritas, Aditya Prayoga memprediksi, permintaan semen akan pulih ketika cuaca lebih panas kembali, sehingga mendukung peningkatan aktivitas konstruksi. 

Aditya mengestimasi, volume penjualan semen nasional hingga akhir 2025 tumbuh tipis 0,5%-1% (yoy). "Terlebih ada pemangkasan anggaran pemerintah, yang berpotensi membatasi kenaikan permintaan semen," beber dia.

Baca Juga: Simak Strategi Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) untuk Perbaiki Kinerja

Aditya menyoroti kemampuan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang mampu memperkuat pangsa pasarnya jadi 30,7% per Maret 2025, dibanding 29,5% pada dua bulan pertama 2025.

Sedang pangsa pasar PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun jadi 46% per akhir Maret 2025, dibanding Februari di level 48%.

Dus, Aditya merekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 6.500 per saham. Praska juga merekomendasi beli INTP. Target harga jangka menengah dan panjang Rp 7.400 per saham.

Selanjutnya: Kapan Puasa Idul Adha 2025? Ini Perkiraan Waktu Ibadah Selama Lebaran Haji

Menarik Dibaca: Hadirkan BNIdirect, BNI Sabet 3 Penghargaan Triple A Awards 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×