kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi pasar modal kian ramai


Senin, 02 Maret 2015 / 20:38 WIB
Transaksi pasar modal kian ramai
ILUSTRASI. Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasar modal tampak ramai di Februari kemarin. Tengok saja, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan nilai transaksi saham selama sebulan sebesar Rp 130,6 triliun. Kemudian, rata-rata transaksi hariannya adalah Rp 6,87 triliun.

Meski angkanya masih di bawah target Rp 7 triliun yang dibuat BEI, namun rata-rata transaksi harian itu lebih tinggi 5,69% dibanding Januari. Pada bulan pertama 2015, rata-rata transaksi harian di pasar saham yakni Rp 6,5 triliun dengan total nilai transaksi Rp 136,6 triliun.

Kepala Riset HD Capital Yunagur Wijanarko melihat adanya potensi pasar modal yang semakin ramai apabila IHSG terus menanjak. “Secara tren bull. Volume transaksi harusnya naik seiring dengan kenaikan IHSG,” ucap Yuga, Senin, (2/3).

Lebih lanjut, Kepala Riset Batavia Prosperindo Sekuritas Andy Ferdinand menekankan bahwa nilai transaksi harian berhubungan dengan trading jangka pendek. Tapi bila dilihat secara fundamental, kondisi pasar memang cukup bagus di Februari lalu.

Pada faktor internal, tak disangka suku bunga acuan atau Bank Indonesia (BI) rate turun 25 basis poin. Kemudian, hasil inflasi dan neraca perdagangan pun positif.

Untuk faktor eksternal, Federal Open Market Committee (FOMC) memperlihatkan kemungkinan ditundanya kenaikan suku bunga Amerika Serikat dari awal kuartal ketiga menjadi kuartal keempat. Lalu ada pula European Central Bank (ECB) yang memberlakukan quantitative easing sebesar US$ 60 miliar per bulan mulai Maret.

Andy memperkirakan, pasar modal di bulan ini pun masih akan positif. Pasalnya, BI rate kemungkinan bertahan di 7,5%. Kondisi inflasi pun masih terkendali dengan Februari yang mencatatkan deflasi 0,36%. Kemudian, biasanya lembaga pemeringkat akan memberikan rating ke Indonesia sekitar Maret atau April. Andy melihat adanya kemungkinan rating Indonesia akan meningkat.

Selain itu, Yuga menyebut adanya sentimen laporan keuangan para emiten akan meluncur di April. Sehingga, para pemodal pun akan melakukan antisipasi beli. Ia memperkirakan, indeks akan bergerak di rentang 5.330 sampai 5.550 sepanjang bulan Maret.

Tak hanya transaksi perdagangan yang bertambah, dana asing pun terus menumpuki pasar modal Indonesia. Di Januari, pemodal asing hanya mencatatkan net buy Rp 202 miliar. Sedangkan di Februari, jumlahnya menggunung jadi Rp 10,6 triliun. Sehingga terhitung awal tahun, dana asing telah menembus Rp 10,81 triliun. Andy meyakini bahwa dana asing masih berpotensi masuk ke pasar modal Indonesia di bulan ini.

Yuga optimis IHSG bisa menyentuh 6.800. Sedangkan Andy memperkirakan, IHSG akan tutup di 5.892 pada akhir tahun.

Andy merekomendasikan BMRI, BBRI, BBNI, BBCA, TLKM, WIKA, ADHI, SMGR, INTP, ICBP, INDF, dan UNVR. Namun, beberapa saham tersebut cenderung telah mahal. Ia pun menyarankan pemodal untuk menunggu harganya terkoreksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×