Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Harga tembaga meningkat dari level terendah dalam empat minggu. Spekulasi The Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga telah menekan dollar AS sehingga mengangkat harga tembaga.
Indeks dollar AS turun di hari kedua, demikian juga dengan nilai tukar USD di hadapan mata uang utama yang tampak tergerus. Kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga di tahun 2016 tetap di bawah 50% di tengah bukti goyahnya pertumbuhan ekonomi global.
Mengutip Bloomberg, Rabu (10/8) pukul 10.30 waktu London, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,9% ke level US$ 4.824 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Pada Selasa (10/8) tembaga sempat meluncur ke level terendah sejak 11 Juli.
"Spekulasi The Fed akan menahan kenaikan suku bunga telah membawa tekanan pada index dollar AS dan karena itu tembaga mengalami keuntungan ini," ujar Naeem Aslam, Chief Market Analyst pada Think Markets U.K. Ltd di London, seperti dikutip Bloomberg.
Investor menanti data ekonomi pekan ini yang akan dirilis Amerika Serikat (AS) dan China sebagai petunjuk lebih lanjut permintaan global. AS akan merilis klaim pengangguran pada Kamis besok sedangkan China akan merilis data investasi aset tetap dan output sektor industri pada Jumat pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News