kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekanan IHSG masih tinggi, ini saran analis


Jumat, 21 Juni 2013 / 13:01 WIB
Tekanan IHSG masih tinggi, ini saran analis
ILUSTRASI. Asing Catat Net Buy Rp 300 Miliar di Sesi I, Saham-Saham Big Cap Ini Banyak Dikoleksi


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sejumlah sentimen negatif masih membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (21/6). Sejumlah analis memperkirakan tekanan aksi jual masih akan mendominasi pergerakan IHSG.

Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan, dekatnya langkah The Fed mengurangi program stimulusnya (QE3) menjadi salah satu faktor negatif tersebut. Selain faktor dari The Fed, koreksi tajam pasar akan dipicu kekecewaan pasar atas data manufaktur China.

Pada perdagangan hari ini, kata David, aksi jual diperkirakan kembali mendominasi perdagangan. David memperkirakan, IHSG akan kembali menguji level support di level 4.510-4.570 dan resisten ada di posisi 4.670-4.710.

"Meningkatnya risiko pasar juga membuat banyak pelaku pasar yang menahan diri melakukan pembelian," kata David, Jumat (21/6). Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham JSMR, RALS, BSDE, BDMN, ASII dan ENRG masing-masing pada posisi buy on weakness, saham BBTN pada posisi buy, dan juga saham PTBA pada posisi sell on strength.

Senada dengan David, analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan tentang adanya awan gelap yang kembali menghampiri IHSG, setelah tersengat pelemahan mayoritas bursa saham Asia.

Indeks saham Asia mayoritas ikut ambruk usai merespons pertemuan The Fed sebelumnya. Jika pada saat menjelang pertemuan The Fed, pelaku pasar bersikap menahan diri, namun setelah mendapatkan kabar pengurangan stimulus, investor langsung beramai-ramai melakukan sell-off.

Karena itu, pelaku pasar cenderung menahan diri dan seluruh bursa saham global merespons negatif pernyataan The Fed yang akan mengurangi stimulus untuk ekonomi AS. Selain itu, pelaku pasar melihat masih adanya kontraksi manufaktur China dan prospek berkurangnya stimulus berpotensi meredam permintaan untuk aset berimbal hasil lebih tinggi.

"Belum lagi sentimen negatif dari kekhawatiran memburuknya krisis kredit di perbankan China setelah suku bunga antar bank melonjak tajam dan rilis awal dari kinerja manufaktur yang diperkirakan akan turun lebih dari yang diharapkan turut menambah aksi jual," terang Reza.

Karena itu Reza memperkirakan, IHSG pada perdagangan hari ini berada pada support 4.580-4.625 dan resisten di posisi 4.738-4.766. Menurut Reza, pergerakan IHSG memperlihatkan derasnya tekanan jual yang berpeluang membawa IHSG ke level yang lebih rendah lagi.

Untuk saham yang dapat menjadi pertimbangan, Reza diantaranya merekomendasikan saham MNCN, BSDE, WIKA dan juga TAXI, masing-masing pada posisi buy on weakness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×