kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Tarif Trump Segera Berlaku, Simak Proyeksi Rupiah pada Perdagangan Senin (3/3)


Minggu, 02 Maret 2025 / 14:44 WIB
Tarif Trump Segera Berlaku, Simak Proyeksi Rupiah pada Perdagangan Senin (3/3)
ILUSTRASI. Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Rencana dimulainya tarif Trump pada Kanada dan Meksiko bakal menambah kehati-hatian pasar, cek proyeksi rupiah pada awal pekan ini.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan semakin anjlok di perdagangan Senin (3/3). Rencana dimulainya tarif Trump pada Kanada dan Meksiko bakal menambah kehati-hatian pasar.

Mengutip Bloomberg, Jumat (28/2), kurs rupiah spot di posisi Rp 16.596 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,86% secara harian dan menjadi level terlemah sejak krisis tahun 1998. Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga melemah sekitar 0,87% secara harian ke level Rp 16.575 per dolar AS. 

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mencermati, pelemahan rupiah sejalan dengan kuatnya dolar AS usai Trump mengonfirmasi penerapan tarif pada Kanada dan Meksiko, serta tambahan tarif 10% pada China. Tarif 25% untuk aluminium dan baja yang diterapkan AS secara global turut mendukung the Greenback.

Baca Juga: Dibayangi Kebijakan Tarif Trump , Intip Proyeksi Rupiah untuk Rabu (26/2)

Pelemahan Rupiah diperburuk oleh sell of dan outflow asing di bursa ekuitas domestik, merespons penurunan peringkat MSCI. Morgan Stanley baru-baru ini memangkas peringkat saham MSCI Indonesia dari equal weight menjadi underweight.

“Dolar AS pun kembali menguat pada Jumat malam, setelah pertemuan Trump dan Zelensky berakhir tanpa ada kesepakatan,’’ kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (2/3).

Oleh karena itu, Lukman menilai, rupiah kemungkinan lanjut melemah di perdagangan Senin (3/3). Di awal pekan, investor menantikan data manufaktur China. Selain itu, data inflasi Indonesia bakal dirilis yang diperkirakan tingkat inflasi tahunan kembali turun ke 0.41%.

Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi turut memproyeksi rupiah akan melemah di awal pekan, Senin (3/3). Sentimen pasar saat ini masih buruk seiring pelaku pasar berjuang untuk mengukur dampak dari banjir pengumuman kebijakan terkait energi yang dibuat oleh pemerintahan Trump bulan ini.

Baca Juga: Rupiah Kemarin Turun 0,57%, Simak Proyeksi Hari Ini, Selasa (26/2)

Seperti diketahui, Trump mengatakan bahwa tarif yang diusulkannya untuk Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada tanggal 4 Maret sesuai jadwal, dengan alasan bahwa obat-obatan masih masuk ke AS dari negara-negara tersebut. China juga kemungkinan menghadapi biaya tambahan sebesar 10%.

Selain itu, klaim pengangguran AS melonjak lebih dari yang diharapkan pada minggu sebelumnya yang turut membebani sentimen investor. Sementara laporan pemerintah lainnya menegaskan kembali bahwa pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal keempat. 

Ibrahim menambahkan, pelaku pasar juga menunggu rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS pada hari Jumat. Pengukur inflasi yang disukai bank sentral ini dapat memberikan informasi penting tentang belanja konsumen dan tren harga.

‘’Pasar menanti rilis inflasi PCE AS untuk mencari wawasan tentang keputusan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang,’’ ungkap Ibrahim dalam risetnya, Jumat (28/2).

Baca Juga: Tarif Trump Rontokkan Emerging Markets Asia, Thailand dan Indonesia Paling Terpukul

Adapun Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE), turun menjadi 2,5% di bulan Januari dari 2,6% di bulan Desember, laporan dari Biro Analisis Ekonomi AS pada hari Jumat.

Dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan bahwa pasar merespons negatif terhadap badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri manufaktur masih terus berlanjut imbas banyaknya pabrik yang menutup operasinya, baik karena kebangkrutan maupun hengkangnya investor asing dari Indonesia.

Badai PHK akan berdampak terhadap menurunnya kelas menengah yang merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Pakar khawatir jumlah kelas menengah akan terus menyusut, apabila tidak ada aksi perkuat sektor industri.

Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Didukung Kekhawatiran Tarif Trump

Dengan berbagai faktor tersebut, Ibrahim memproyeksi, rupiah akan melemah di perdagangan Senin (3/3) dalam rentang direntang  Rp 16.580 - Rp.16.670 per dolar AS. Sedangkan, Lukman memperkirakan, rupiah akan melemah di rentang Rp 16.450 – Rp 16.600 per dolar AS.

Selanjutnya: IFEE 2025: Dorong Inovasi Energi Berkelanjutan dan Smart Technology

Menarik Dibaca: Jadwal Buka Puasa 2 Maret 2025 untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×