kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tarif batas atas pesawat diturunkan, ini rekomendasi analis untuk saham Garuda (GIAA)


Selasa, 14 Mei 2019 / 18:30 WIB
Tarif batas atas pesawat diturunkan, ini rekomendasi analis untuk saham Garuda (GIAA)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk menurunkan tarif batas atas angkutan udara dengan kisaran 12%-16% untuk pesawat bermesin jet mendapat respons dari para investor.

Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turun 2,93% ke level Rp 398 pada perdagangan Selasa (14/5). Sementara itu, pada Senin (13/5) harga saham GIAA turun 5,09% ke Rp 410.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, kebijakan pemerintah ini menjadi sentimen negatif bagi harga saham GIAA. Alasannya, harga penjualan saat ini seharusnya dapat membuat kinerja laporan keuangan GIAA lebih baik.

"Namun terpangkas karena aturan pemerintah ini," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (14/5). Menurut dia, kejadian serupa juga pernah dialami PT Perusahaan Gas Ngara Tbk (PGAS) pada tahun 2015.

Oleh karena itu, investor perlu memperhitungkan kembali atas adanya penurunan harga jual ini. Ia masih mempertanyakan penurunan harga jual ini akan kembali ke harga tahun lalu atau lebih tinggi dari itu. "Jika masih naik dibanding tahun lalu maka GIAA masih layak untuk di koleksi," kata dia.

Dengan begitu, untuk saat ini Chris merekomendasikan investor untuk buy on weakness saham GIAA pada kisaran Rp 350 - Rp 380. Untuk jangka panjang, ia menargetkan harga saham perusahaan ini bisa mencapai Rp 450.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution pada Senin (13/5) mengatakan, pada triwulan pertama 2019, harga angkutan udara di tingkat produsen telah mencapai 11,14%.

Kenaikan harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan angkutan lainnya seperti kenaikan bus yang sebesar 1,69%, kereta api sebesar 4,44%, angkutan laut 2,01%, angkutan penyeberangan 1,69%.

Penurunan tarif batas atas sebesar 12% dilakukan pada rute-rute dengan okupansi tinggi seperti rute-rute daerah Jawa. Sedangkan penurunan lainnya dilakukan pada rute-rute seperti rute penerbangan ke Jayapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×