Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nlai tukar rupiah hari ini Selasa (14/5) diprediksi bakal berlanjut pada perdagangan Rabu (15/5). Mengingat berbagai sentimen internal maupun eksternal memberikan dampak yang cukup kuat pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (14/5) kurs rupiah masih melemah ke level Rp 14.434 per dollar AS atau melemah 0,08% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.423 per dollar AS. Begitu juga dengan rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI/JISDOR) yang melemah 0,57% ke level Rp 14.444 per dollar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, sentimen domestik dan eksternal akan mewarnai kemungkinan tekanan kurs besok (15/5). Dari eksternal, Ibrahim mengungkapkan sentimen perang dagang masih menjadi perhatian utama pasar, khususnya saat China merealisasikan bea impor yang dikenakan Amerika Serikat (AS).
Selain itu, pasar global juga tengah menanti hasil rapat Bank Sentral AS (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) pekan ini. Apalagi, The Fed diproyeksi bakal menaikkan suku bunga acuannya kali ini. Hal ini dilakukan, sebagai respon terhadap dampak situasi geopolitik antara AS dengan China yang kian memanas.
Sedangkan dari domestik, pasar tengah menanti rilis angka neraca perdagangan yang diperkirakan defisit US$ 500 juta. Jika terbukti benar, maka data neraca transaksi berjalan (CAD) berpotensi sulit diredam. Mengingat, kuartal I-2019 CAD tercatat sebanyak US$ 7 miliar atau setara 2,6% PDB.
"Sehingga, rupiah pada Rabu (15/5) diperkirakan masih melemah karena sentimen domestik maupun eksternal. Neraca dagang Indonesia diperkirakan defisit, dan pasar menunggu hasi rapat FOMC dan ECB," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (14/5).
Ibrahim memproyeksi rupiah besok akan bergerak di rentang Rp 14.420-Rp 14.460 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News