kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suku bunga BI diprediksi tetap, ini rekomendasi untuk saham perbankan


Selasa, 19 November 2019 / 17:10 WIB
Suku bunga BI diprediksi tetap, ini rekomendasi untuk saham perbankan
ILUSTRASI. Petugas memantau grafik pergerakan penjualan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Divisi Tresuri BNI, Jakarta, Jumat (27/9/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 33,45 poin atau 0,54% ke 6.196,89.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan pergerakan bunga acuan pada Kamis (21/11) mendatang. Sejumlah analis memprediksi bahwa BI kemungkinan tidak menurunkan bunga acuan kembali.

Analis MNC Sekuritas, Catherina Vincentia, memproyeksi, BI tak akan menurunkan suku bunga acuannya lantaran penurunan suku bunga sebelumnya sudah selangkah di depan The Fed.

Baca Juga: Ditutup menguat pada perdagangan hari ini, begini prediksi IHSG Rabu (20/11)

Biasanya pergerakan saham-saham sektor perbankan sendiri cukup sensitif terhadap pergerakan bunga acuan. Dengan proyeksi BI tak kembali menurunkan suku bunga, Catherina mengatakan saham perbankan masih menarik untuk dikoleksi.

Terlebih mendekati akhir tahun saham bank besar menjadi incaran menjelang aksi window dressing.

Lebih lanjut ia menambahkan secara historical window dressing memang terjadi di akhir tahun menjelang penutupan buku. Catherina menilai window dressing sendiri terjadi lantaran adanya pendistribusian alokasi budget baik dari institusi pemerintah maupun swasta.

Kemudian window dressing juga dilakukan untuk meningkatkan produktivitas oleh emiten, serta untuk memperbaiki kinerja portfolio asset management sebelum dipresentasikan kepada calon investor. Dengan begitu ia melihat sektor perbankan masih menarik untuk dikoleksi.

Baca Juga: Mengikuti jejak pasar global, IHSG rebound 0,48% perdagangan Selasa (19/11)

Apalagi, lanjutnya baru-baru ini saham perbankan sempat terkoreksi akibat perintah Presiden untuk menurunkan suku bunga kredit dan suku bunga KUR yang mengalami penurunan menjadi 6%.

Ia merekomendasikan investor untuk hold saham BBCA, kemudian hold BBRI dengan target harga Rp 4.400 per saham. Selanjutnya ia menyarankan investor untuk buy saham BMRI dengan target harga Rp 7,850 per saham, beli saham BBNI dengan target harga 9.800 per saham, dan buy saham BBTN dengan target harga Rp 2.300 per saham.

Baca Juga: Kompak dengan mata uang Asia lain, rupiah hari ini ditutup melemah 0,09%



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×