kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Capai Target Tahun 2023


Jumat, 03 Maret 2023 / 14:40 WIB
Strategi Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Capai Target Tahun 2023


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

Pencatatan saham Berdikari Pondasi Perkasa di BEI

Dari angka tersebut, BDKR telah mendapatkan dua proyek dari Ibu Kota Negara (IKN) baru sebagai sub kontraktor. Pekerjaan tersebut meliputi pembangunan fender Jembatan Pulau Balang dan pembangunan duplikasi Jembatan Bentang Pendek Pulau Balang, Kalimantan Timur.

Frans mengemukakan, saat ini untuk Proyek Bentang Pendek progresnya mencapai 16%. Untuk proyek Bentang Panjang, saat ini baru dimulai pada akhir Februari kemarin.

Untuk mencapai target tahun ini, perseroan menargetkan berbagai proyek konstruksi dari semua sektor. Namun, ia menilai saat ini yang paling menjanjikan dari sektor pertambangan dengan banyaknya pembangunan smelter dan juga proyek EBT.

Dari kedua sektor tersebut, BDKR juga telah mengantongi beberapa proyek. 

Yakni, pembangunan power plant Amman Mineral di Sumbawa, proyek perawatan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Tolo, Sulawesi Selatan, proyek Nasional Hijau Lestari (NHL) di Kabaena, Sulawesi Tenggara, proyek Groundsill Sungai Cipamingkis, Jawa Barat, proyek Jetty untuk Smelter di Teluk Waru, Kalimantan Timur, dan proyek heavy lift crane rental di Freeport Smelter, Gresik.

Baca Juga: BEI Targetkan Ada 70 Perusahaan IPO pada Tahun Ini

Tak hanya dalam negeri, Franciscus mengaku bahwa perseroan juga tidak menutup kemungkinan terhadap potensi menggarap proyek di luar negeri. Ini mengingat pengalaman perseroan yang juga memiliki portofolio proyek di Brunei pada 2006 silam.

Namun, saat ini perseroan lebih fokus menggarap pasar dalam negeri. Sebabnya, pembangunan IKN menjadi katalis positif bagi sektor konstruksi untuk menggenjot kinerja keuangannya.

Diakuinya, dalam bisnis persaingan akan tetap ada. Hanya saja, ia bilang saat ini tidak ada emiten di BEI yang menjadi kompetitornya secara langsung. "Karena kami memiliki multi kompetensi dan dalam satu proyek kami bisa mengambil dua kali sumber pendapatan," katanya.

Yang jelas, untuk dengan melantai di BEI pihaknya dapat menunjukkan kepada klien dan calon kliennya bahwa perseroan memiliki Good Corporate Goverment (GCG) dan kepatuhan yang baik. Sehingga, ia makin optimistis dapat meyakinkan klien-kliennya guna memperoleh proyek.

"Dengan masuk BEI, kami ingin membuktikan bahwa kami tidak hanya jago kerja, tapi kami juga memiliki high quality customer juga. Contohnya proyek PLTB di Tolo yang dimiliki klien asal Spanyol yang mementingkan kualitas," terangnya.

Guna memenuhi proyek berjalan, BDKR juga akan kembali menambah investasinya pada alat berat. Hanya saja, ia tak merincikan berapa banyak tambahan alat berat. Yang jelas, pihaknya mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 15 miliar.

"Kami anggarkan capex rencananya Rp 10 miliar - Rp 15 miliar, yang mayoritas untuk investasi alat berat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×