kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai IPO, Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Bidik Laba Bersih Rp 99 Miliar di 2023


Jumat, 03 Maret 2023 / 13:33 WIB
Usai IPO, Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Bidik Laba Bersih Rp 99 Miliar di 2023
Direktur PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) Tan Franciscus saat pencatatan perdana saham BDKR di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (3/3/2023).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. BDKR pun menargetkan pertumbuhan laba bersih double digit pada 2023.

Direktur BDKR Tan Franciscus mengatakan bahwa perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 546,6 miliar atau tumbuh 15% dibandingkan tahun lalu. Adapun tahun lalu pendapatan BDKR sebesar Rp 476 miliar.

Sementara untuk laba bersih, BDKR menargetkan pertumbuhan hingga 18%. "Untuk laba bersih kami targetkan di 18% yaitu sekitar Rp 99 miliar," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (3/3).

Dengan proyeksi kinerja tersebut, BDKR juga menjanjikan akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Sebanyak-banyaknya sebesar 30% dari laba bersih tahun buku 2023.

Dalam IPO ini, BDKR menawarkan ke masyarakat sebanyak 706.100.000 saham, yang mewakili sebesar 15% dari modal ditempatkan dan disetor. Adapun harga penawaran Rp 200 setiap saham, sehingga dana yang berhasil diperoleh sebesar Rp 141,22 miliar.

Baca Juga: Listing Perdana, Saham Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Melesat

Secara bersamaan, BDKR juga menerbitkan sebanyak 353.050.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru perusahaan. Setiap pemegang dua saham baru BDKR berhak memperoleh satu Waran Seri I yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Seluruh dana IPO nantinya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja BDKR. Di antaranya adalah gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli dan aki, pembelian suku cadang, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, dan biaya operasional.

Kemudian dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan seluruhnya oleh BDKR untuk modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional. Jika dana IPO tidak mencukupi, maka BDKR akan menggunakan laba ditahan dan fasilitas pinjaman perbankan atau eksternal.

 

Dalam aksi korporasi ini BDKR mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 98,33 kali dari porsi pooling. Ini sebagai indikator positif tingkat kepercayaan investor kepada BDKR, yang mencapai sebanyak lebih dari 20.000 investor, baik domestik maupun asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×