Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akuisisi Semen Grobogan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) diyakini akan memberi dampak positif bagi emiten semen tersebut, baik dari sisi penambahan volume produksi maupun peningkatan margin.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andreas Saragih menilai, kontribusi fasilitas semen Grobogan terhadap INTP akan menjadi mendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas INTP tahun depan, mengingat besarnya permintaan semen di Jawa Tengah dan besaran kapasitas produksi Grobogan
Konsumsi semen di Jawa Tengah, wilayah dimana Grobogan beroperasi, mencapai 5,78 juta ton sepanjang 10 bulan pertama 2023, dan menyumbang 11,2% dari konsumsi semen nasional. Perlu diketahui bahwa angka tersebut belum termasuk volume penjualan Semen Grobogan, karena Semen Grobogan bukan anggota Asosiasi Semen Indonesia (ASI).
Dengan asumsi tingkat utilitas Semen Grobogan adalah 60% dan dengan mempertimbangkan kapasitas produksi tahunan sebesar 2,5 juta ton, maka fasilitas Semen Grobogan menyumbang lebih dari 20% konsumsi semen di Jawa Tengah atau sekitar 9% dari total volume penjualan INTP.
Baca Juga: Rokok Kretek Menopang Prospek HMSP, Intip Rekomendasi Sahamnya
Andreas meyakini, kontribusi fasilitas semen Grobogan akan menjadi pendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas INTP tahun depan. Dari segi profitabilitas, peningkatan margin pasca-akuisisi akan didorong oleh dua faktor utama, yaitu kesenjangan harga antara merek Semen Grobogan dan merek semen INTP, serta adanya penghematan biaya transportasi.
Selisih harga antara Semen Grobogan 50 kg dan Semen Tiga Roda berkisar 10%-15%. Mengingat lemahnya merek ekuitas Semen Grobogan, Andreas memperkirakan merek Semen Grobogan akan hilang dari pasaran dan digantikan oleh merek semen INTP. Akuisisi ini akan mengurangi persaingan harga antar pemain semen.
Kemudian dari sisi biaya transportasi, saat ini INTP melayani permintaan di pasar Jawa Tengah dan Timur melalui fasilitasnya di Jawa Barat (Palimanan dan Citeureup) dan Kalimantan Selatan (Tarjun).
Akibatnya, jika melayani wilayah Jawa Tengah, INTP kalah saing dengan pemain lain seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Semen Grobogan, dan Semen Bima karena biaya logistik yang lebih tinggi.
Namun, setelah akuisisi selesai, permintaan di wilayah Jawa akan dipenuhi oleh fasilitas Grobogan dan INTP akan menghemat biaya logistik sebesar Rp 70.000 per ton untuk semen kantong dan Rp 120.000 per ton untuk penjualan semen curah ke wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Diramal Stagnan Tahun Depan, Cek Rekomendasi Sahamnya
Andreas merekomendasikan buy saham INTP dengan target harga Rp 12.825 per saham. INTP juga diuntungkan dengan adanya proyek IKN. Terminal Samarinda akan mulai beroperasi penuh pada Desember 2023. Terminal ini berkapasitas 4 x 2.500 ton dengan 8 spouts packer baru.
“Kami memproyeksikan kebutuhan semen untuk proyek di IKN bisa mencapai 2 juta ton pada tahun depan,” terang Andreas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News